Wednesday, January 22, 2014

Aku Ingin Hijau

Aku Ingin Hijau


Pegang erat-erat balonmu

Posted: 21 Jan 2014 11:28 PM PST

balon

Belajar Hijau untuk Anak-Anak

Mengapa balon bisa terbang?

Balon terbang karena diisi dengan gas helium yang lebih ringan dari udara kita sehingga bisa terbang. Wow!

Tetapi apa sih yang membuat balon berbahaya untuk lingkungan?

Kalau balon dipegang erat-erat maka ketika balon sudah tidak terbang lagi maka bisa dipakai kembali atau kalau meletus bisa dibuang.

Tetapi kalau balon tidak dipegang erat-erat, maka ketika balon terbang di udara, balon bisa terbawa angin ke tengah laut. Walaupun laut itu beratus-ratus kilometer jauhnya, balon bisa tetap terbawa ke laut!

Ketika balon tersebut terkena air laut yang asin, warna balon tersebut juga lama-lama hilang. Ketika warna balon hilang dan menjadi transparan, maka binatang-binatang laut kira balon itu adalah makanan dan memakannya. Penyu laut yang menyukai ubur-ubur, yang bergerak dan berbentuk seperti balon juga memakannya. Ketika penyu itu memakan balon itu, balon bisa menutup lambungnya dan akhirnya kelaparan hingga mati.

Ikan paus juga sering memakan balon di laut dan masuk ke dalam perutnya, yang dapat mematikan ikan paus itu.

Nah… kalau kamu tahu balon yang berwarna metalik, dan bisa berkaca-kaca, kalau balon ini nyangkut di kabel listrik, maka listrik juga bisa korsleting dan mematikan listrik di daerah itu.

Jadi kita harus bagaimana?

  • Kalau kamu sedang memegang balon, pegang erat-erat jangan sampai terbang
  • Balon bisa di ikat di tangan, jam tangan, sepatu atau lainnya
  • Kalau sekolahmu mau mengadakan perayaan dengan melepas balon-balon ke udara, bicara dengan kepala sekolahmu dan ceritakan resikonya. Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa balon bisa berakibat buruk bagi banyak binatang.

Buktikan sendiri!

Kalau kamu punya balon yang tidak diisi udara, coba tarik balonnya, dan buktikan apakah bisa kamu robek. Kalau tidak bisa dirobek, bukan berarti kamu lemah, tetapi balon memang terbuat dari bahan yang kuat, sehingga bisa berbahaya bagi binatang, apalagi kalau tertelan masuk ke perut.


Filed under: Belajar Hijau Tagged: balon, balon helium

Aku Ingin Hijau Selanjutnya...

Sunday, January 19, 2014

Aku Ingin Hijau

Aku Ingin Hijau


Arti Status Siaga Banjir

Posted: 18 Jan 2014 06:32 AM PST

Kriteria Status Siaga Banjir

Status siaga banjir di Jakarta merupakan hasil analisa dari informasi yang didapatkan dari stasiun-stasiun pengamatan Tinggi Muka Air (TMA) di sungai-sungai yang bermuara ke Jakarta.

PEMPROV DKI Jakarta mempunyai petugas yang ditempatkan di 7 stasiun pengamatan di Jabodetabek. Mereka mengamati tinggi muka air (TMA) di atas sungai yang akan bermuara ke Jakarta. Semakin tinggi TMA-nya, kian tinggi pula status siaganya.

Di Jakarta ada 13 sungai. Ke-13 sungai atau kali itu adalah Kali Mookevart, Angke, Pesanggrahan, Grogol, Krukut, Baru Barat, Ciliwung, Baru Timur, Cipinang, Sunter, Buaran, Jatikramat, dan Kali Cakung.

Lokasi pengamatan tinggi muka air (peil schall) di bawah kontrol Pemprov DKI Jakarta ada tujuh. Lokasi-lokasi tersebut dan berapa lama air sampai di Jakarta dapat dijelaskan di bawah ini

Lokasi Pengamatan Sungai:

Angke Hulu: Ciledug 4 jam sampai PA Cengkareng

Pesanggrahan: Sawangan 4,5 jam sampai PA Cenkareng Drain

Krukut Hulu: Ciganjur 3 jam sampai PA Karet

Ciliwung: Depok 6 jam sampai PA Manggarai

Ciliwung: Katulampa 3 jam sampai PA Depok

Cipinang Hulu: Cimanggis 4,5 jam di PA Pulogadung

Sunter Hulu: Pondok Rangon 4,5 jam di PA Pulogadung

Arti umum status siaga banjir:

Siaga IV: Belum ada peningkatan debit air secara mencolok. komando di lapangan, termasuk membuka atau menutup pintu air serta akan dikemanakan arah air cukup dilakukan oleh komandan pelaksana dinas atau wakil komandan operasional wilayah.

Siaga III: Hujan yang terjadi menyebabkan terjadinya genangan air di lokasi-lokasi tertentu tetapi kondisinya masih belum kritis dan membahayakan. Meski demikian bila status siaga III sudah ditetapkan, masyarakat sebaiknya mulai berhati-hati dan mempersiapkan segala sesuatunya dari berbagai kemungkinan bencana banjir. Siaga III, penanganannya diserahkan pada masing-masing suku dinas pembinaan mental dan kesejahteraan sosial (Bintal Kesos) di masing-masing wilayah.

Siaga II: Bila wilayah genangan air mulai meluas, maka akan ditetapkan Siaga II, penanggungjawab untuk siaga II ini adalah Ketua Harian Satkorlak Penanggulangan Bencana Provinsi (PBP) yaitu Sekretaris Daerah.

Siaga I: Bila dalam enam jam genangan air tersebut tidak surut dan kritis maka ditetapkan Siaga I. Penanggung jawab penanganan status siaga I langsung ditangan Gubernur.

Frekuensi Pengamatan Tinggi Muka Air sungai:

Siaga IV, pengamatan TMA dilakukan setiap 1 jam sekali dengan tahap pemberitaan setiap 1 jam.

Siaga III, pengamatan TMA dilakukan tiap 30 menit dengan pemberitaan setiap 30 menit.

Siaga II, (awas) pengamatan TMA dan pemberitaan setiap 15 menit.

Siaga I, (bencana) pengamatan TMA dan pemberitaan dilakukan tiap 5 menit sekali.

Kriteria Status Siaga:

Dinas PU DKI telah membuat kriteria status siaga itu berdasarkan laporan di stasiun pengamatan atau pos dan pintu air (PA).

Status Siaga IV terjadi jika
1. TMA di Ciliwung Katulampa sampai dengan 80 sentimeter
2. Ciliwung Depok sampai dengan 200 sentimeter
3. Pintu Air Manggarai sampai dengan 750 sentimeter
4. Pintu Air Karet 450 sentimeter
5. Krukut Hulu sampai dengan 150 sentimeter
6. Sunter Hulu 140 sentimeter
7. Cipinang Hulu sampai dengan 150 sentimeter
8. PA Pulogadung 550 sentimeter
9. Cakung Drain sampai dengan 270 sentimeter
10. Angke Hulu 150 sentimeter
11. Pesanggrahan 150 sentimeter
12. Cengkareng Drain 190 sentimeter
13. PA Pasar Ikan 170 sentimeter

Status siaga III terjadi jika:
1. TMA di Ciliwung Katulampa 80-150 sentimeter
2. Ciliwung Depok 200-270 sentimeter
3. PA Manggarai 750-850 sentimeter
4. PA Karet 450-550 sentimeter
5. Krukut Hulu sampai 150-250 sentimeter
6. Sunter Hulu 140-200 sentimeter
7. Cipinang Hulu 150-200 sentimeter
8. PA Pulogadung 550-700 sentimeter
9. Cakung Drain 270-360 sentimeter
10. Angke Hulu 150-250 sentimeter
11. Pesanggrahan 150-250 sentimeter
12. Cengkareng Drain 190-270 sentimeter
13. PA Pasar Ikan 170-200 sentimeter

Status siaga II terjadi jika:
1. TMA di Ciliwung Katulampa 150-200 sentimeter
2. Ciliwung Depok 270-350 sentimeter
3. PA Manggarai 850-950 sentimeter
4. PA Karet 550-600 sentimeter
5. Krukut Hulu 250-300 sentimeter
6. Sunter Hulu 200-250 sentimeter
7. Cipinang Hulu 200-250 sentimeter
8. PA Pulogadung 700-770 sentimeter
9. Cakung Drain 360-390 sentimeter
10. Angke Hulu 250-300 sentimeter
11. Pesanggrahan sampai 250-350 sentimeter
12. Cengkareng Drain 270-310 sentimeter
13. PA Pasar Ikan 200-250 sentimeter

Status siaga I terjadi jika:
1. TMA di Ciliwung Katulampa di atas 200 sentimeter
2. Ciliwung Depok di atas 350 sentimeter
3. PA Manggarai melebihi 950 sentimeter
4. PA Karet melampaui 600 sentimeter
5. Krukut Hulu di atas 300 sentimeter
6. Sunter Hulu di atas 250 sentimeter
7. Cipinang Hulu di atas 250 sentimeter
8. PA Pulogadung melebihi 770 sentimeter
9. Cakung Drain di atas 390 sentimeter
10. Angke Hulu di atas 300 sentimeter
11. Pesanggrahan di atas 350 sentimeter
12. Cengkareng Drain di atas 310 sentimeter
13. PA Pasar Ikan melebihi 250 sentimeter

Semoga informasi ini bisa bermanfaat saat mendapat informasi agar bisa melakukan persiapan sebelum bencana banjir datang.

Disadur dari:

Media Center Bencana
Karinas Sragen


Filed under: Berita Lingkungan Lokal Tagged: Banjir, Siaga Banjir, Status Siaga Banjir

Aku Ingin Hijau Selanjutnya...