Friday, January 18, 2013

Aku Ingin Hijau

Aku Ingin Hijau


Pilih Banjir, Tunggu Jokowi, atau Bikin Lubang Biopori?

Posted: 18 Jan 2013 01:58 AM PST

biopori-620X310-2biopori-620X310

Disadur dari kompas.com

KOMPAS.com - Salah satu cara paling sederhana mencegah banjir di ibukota saat ini adalah membuat sumur resapan atau lubang biopori. Secara teoritis, sumur resapan tidak hanya mengurangi risiko banjir, namun juga menjaga cadangan air.

Sampai hari ini, banjir sudah merendam Jakarta selama tiga hari sejak Rabu (16/1/2013) lalu. Meskipun di beberapa titik ibukota kondisi banjir mulai surut, proses evakuasi masih berjalan.

Melalui pernyataannya pada Rabu (16/1/2013) lalu, Gubernur DKI Joko “Jokowi” Widodo mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan anggaran sebesar Rp 250 miliar khusus untuk memasang sumur resapan sebanyak 10 ribu buah. Namun, proses pemenuhan target tersebut terhambat penetapan APBD 2013.

Sebenarnya, sumur resapan dengan skala lebih kecil dapat dibangun sendiri oleh warga di tiap-tiap pekarangan rumahnya. Masuknya air hujan melalui peresapan ini akan menjaga cadangan air tanah. Dengan begitu, hujan tidak hanya “terbuang percuma” dan membuat genangan, namun memberikan keuntungan bagi kehidupan warga.

Namun demikian, pembuatan sumur resapan atau biopori memiliki standar tertentu, tidak bisa sembarangan. Hal tersebut terdaftar dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) 06-2459-2002 yang merupakan revisi dari standar sebelumnya, SNI 06-2459-1991. Berdasarkan standar ini, syarat sumur resapan air hujan adalah memiliki penampang sumur resapan air hujan berbentuk segi empat atau lingkaran.

Ukuran minimum sisi penampang atau diameter 80 cm dan maksimum 120 cm. Adapun ukuran pipa masuk diameter 110 mm dan ukuran pipa pelimpah diameter 110 mm.

Syarat lain pembuatan lubang biopori adalah sumur tersebut berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah berlereng, curam, atau labil. Letak sumur resapan juga harus jauh dari tempat penimbunan sampah, jauh dari septic tank (minimum lima meter diukur dari tepi), dan berjarak setidaknya satu meter dari pondasi bangunan.

Mengenai kedalamannya, penggalian sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau dua meter di bawah permukaan air tanah. Sementara kedalaman muka air tanah minimum 1,50 meter pada musim hujan.

Syarat lainnya, struktur tanah harus punya kemampuan menyerap air (permeabilitas tanah) lebih besar atau sama dengan 2,0 cm per jam. Dengan kata lain, genangan air setinggi 2 cm akan terserap habis hanya dalam waktu satu jam.

Untuk membuatnya, Anda dapat meminta bantuan tukang atau pembuat sumur gali berpengalaman. Namun, pastikan Anda ikut memperhatikan persyaratan teknis dan spesifikasi pembuatan sumur seperti berikut ini:

Penutup sumur

Untuk penutup sumur, Anda memiliki tiga pilihan. Pilihan pertama, gunakan pelat beton bertulang dengan tebal 10 cm untuk membuat penutup sumur. Komposisi penutup tersebut: pelat beton 10 cm dicampur dengan satu bagian semen, dua bagian pasir, dan tiga bagian kerikil.

Pilihan kedua, Anda dapat menggunakan pelat beton tidak bertulang dengan tebal 10 cm dengan komposisi yang sama. Namun, penutup ini berbentuk cubung dan tidak diberi beban di atasnya. Terakhir, Anda dapat gunakan ferocement setebal 10 cm.

Dinding sumur

Anda dapat menggunakan beton untuk dinding sumur. Untuk dinding bagian atasnya, Anda bisa memakai batu bata merah, batako, atau campuran dari satu bagian semen, empat bagian pasir, plester dan aci semen.

Pengisi sumur

Untuk pengisi sumur, Anda dapat memilih material berupa batu pecah ukuran 10-20 cm, pecahan bata merah ukuran 5-10 cm, ijuk, serta arang. Susun pecahan-pecahan tersebut dengan komposisi berongga.

Saluran air hujan

Seperti syarat yang sudah dicantumkan dalam SNI, Anda dapat menggunakan pipa PVC berdiameter 110 mm, pipa beton berdiameter 200 mm, dan pipa beton setengah lingkaran berdiameter 200 mm.

Setelah membuat sumur resapan, jangan lupa untuk memeriksa sumur resapan setiap menjelang musim hujan. Rasanya, dengan langkah-langkah sederhana tapi nyata ini, Anda bisa turut menyelamatkan kota Anda!

(Sumber: http://www.pu.go.id)


Filed under: Belajar Hijau, Berita Lingkungan Lokal, Lingkungan Kerja, Lingkungan Rumah, Produk Hijau, TeknoHijau Tagged: biopori

Aku Ingin Hijau Selanjutnya...

Friday, January 4, 2013

Alamendah's Blog

Alamendah's Blog


Bencana Banjir Mematikan Di Indonesia 2012

Posted: 04 Jan 2013 06:59 AM PST

Bencana banjir mematikan di Indonesia selama tahun 2012 di sini saya maksudkan sebagai kejadian bencana banjir di Indonesia selama tahun 2012 yang memakan korban jiwa. Dan ternyata selama tahun 2012 kemarin bencana banjir dan banjir disertai tanah longsor telah menjadi … Lanjut membaca

Alamendah's Blog Selanjutnya...

Tuesday, January 1, 2013

Anang's Blog

Anang's Blog


Selamat Tahun Baru 2013

Posted: 31 Dec 2012 03:48 PM PST

Tahun sudah berganti... Saatnya merevolusi diri untuk menjadi lebih baik lagi....

Perayaaan tahun baru yang meriah semalam meninggalkan pertanyaan buat kita semua.... Makna hidup yang seperti apa yang kita harapkan dari sisa usia kita.... Mari bergerak menuju ke hal yang lebih baik dari sebelumnya....



Selamat Tahun Baru......!

Anang's Blog Selanjutnya...