Saturday, September 21, 2013

Alamendah's Blog

Alamendah's Blog


Hari Badak Sedunia 2013

Posted: 21 Sep 2013 06:21 PM PDT

Hari Badak Sedunia Tahun 2013 diperingati hari ini, 22 September 2013. Hari Badak diharapkan menjadi salah satu kampaye global untuk menyadarkan dan meningkatkan kepedulian semua orang dan pihak akan pentingnya kelestarian populasi badak. Hari Badak diharapkan menjadi momentum dalam menggalang … Lanjut membaca

Alamendah's Blog Selanjutnya...

Friday, September 20, 2013

Potlot Adventure

Potlot Adventure


Istana Kuning

Posted: 19 Sep 2013 05:19 PM PDT

Istana KuningObjek wisata Istana Kuning,merupakan sebuah situs peninggalan dari Kerajaan Kotawaringin yang tersisa, sekarang kembali dipugar dan dipercantik, sehingga menjadi salah satu daya tarik tersendiri untuk para wisatawan.

Istana ini dulunya pada era tahun 80-an pernah hangus terbakar, dan menurut cerita orang-orang tua, hal itu dilakukan secara sengaja oleh seseorang yang namanya Deraya, karena bentuknya yang sekarang (setelah dipugar) sepertinya terlihat kurang orisinal lagi dengan sentuhan bangunan ala modern.

Kalau dulu Istana yang berbentuk khas kalimantan dengan model panggung ini terlihat tinggi dengan tiang penopang bangunan yang tinggi-tinggi, kini Istananya menjadi sedikit lebih rendah.

Disekitar areal belakang Istana Kuning tersebut juga menjadi tempat tinggal bagi para keturunan kerajaan yang masih hidup sampai sekarang.untuk bisa masuk Istana Kuning harus ada tata krama bagi pengunjung, menurut adat dan istiadat kerajaan, dan itu wajib bagi setiap pengunjung.bagi pengunjung terutama, ibu-ibu yang sedang haid tidak diperobolehkan memasuki istana kuning,dan jika masuk istana harus melalaui prosesi menurut atauran kerajaan.(wisatanesia)

Sumber: DNA Berita

Potlot Adventure Selanjutnya...

Thursday, September 19, 2013

Potlot Adventure

Potlot Adventure


Objek Wisata Baru di Sumut: Kebun Teh Tobasari

Posted: 18 Sep 2013 08:37 PM PDT

Kebun Teh TobasariSimalungun – Siapa bilang Sumatera Utara tidak punya kebun teh. Pemandangan kebun teh yang menghampar hijau ala Puncak atau Lembang, juga di Tobasari, Kabupaten Simalungun, Sumut. Teh hitam-nya legit!

Usai perjalanan dari Danau Toba, bus yang membawa detikTravel dan para fotografer Garuda Indonesia Photo Contest 2013 dari lima negara, tiba di hamparan hijau bak permadani pada Selasa (27/8/2013) lalu. Kebun teh terlihat sejauh mata memandang di Desa Sarimattin, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun.

Konturnya memang lebih landai daripada kebun teh Gunung Mas di Puncak, Bogor. Namun tetap saja, pemandangan hijau ini membuat mata teduh. Dua mobil milik PT Perkebunan Nusantara IV memandu kami masuk ke tengah-tengah perkebunan. Para fotografer lantas menghambur keluar untuk mengabadikan lanskap hijau ini dalam gambar.

Wah, indahnya! Sekelompok ibu-ibu pemetik teh sedang mengambil pucuk daun terbaik secara manual. Sementara di kejauhan, para lelaki memakai mesin khusus pemetik teh yang lebih modern.

“Tobasari luasnya 590 hektar, semuanya blacktea,” kata Kadis Tanaman Tobasari PTPN IV, Berlindo Saragih memulai obrolan santai dengan detikTravel.

Berada di ketinggian 1.100 mdpl, saya belum merasa sejuk-sejuk amat di sini. Walaupun ini sudah merupakan daerah perbukitan. Meski demikian, pemandangan hijau memang menjadi daya tarik utama.

Tidak salah, menurut Berlindo, perkebunan Tobasari kini dipersiapkan untuk menjadi agro wisata seperti halnya di Gunung Mas, Bogor. Berlindo mengatakan, nantinya akan ada aneka kegiatan wisata yang ditawarkan kepada turis.

“Agrowisata lagi disiapkan PTPN IV. Nantinya ada tea walk, factory tour, tea morning. Penginapan juga rencananya disiapkan dari guest house punya PTPN,” jelas dia.

Berlindo dengan lancar menjelaskan proses pengolahan daun teh kepada saya. Dari data yang diberikan PTPN IV, black tea dari perkebunan Tobasari diekspor ke Eropa, Amerika, Australia, Timur Tengah dan lain-lain. Di dalam negeri, teh mereka memasok banyak produsen teh misalnya Sariwangi dan Lipton.

Kebun teh Tobasari, bisa menjadi alternatif liburan baru di Sumatera Utara. Apalagi jika nanti agrowisata yang dirancang PTPN IV sudah siap berjalan. Kebun teh ini bisa dijangkau dari Pematangsiantar sejauh 28 km dengan waktu perjalanan sekitar 45 menit.

“Sejauh ini wisatawan yang datang ke sini biasanya yang sedang melintas kemudian singgah di sini,” jelas dia.

Usai menikmati hamparan hijau teh dan berfoto-foto, saya dan para fotografer Garuda Photo Contest diajak melihat pabrik teh Tobasari. Di ruang pertemuan di pabrik itu, beraneka cangkir teh panas black tea sudah menunggu kami.

Slurrrp! Aroma dan rasa legit black tea yang baru diproses ini memang bukan main. 3 Cangkir black tea panas pun licin tandas menyempurnakan kunjungan saya ke perkebunan teh Tobasari. Sempurna!

Sumber: detikcom

Potlot Adventure Selanjutnya...

Wednesday, September 18, 2013

Potlot Adventure

Potlot Adventure


Unik! Danau Toba Punya Pantai Pasir Putih

Posted: 17 Sep 2013 06:37 PM PDT

Danau TobaUnik sudah pasti. Beda dengan pantai lainnya, Pasir Putih Parbaba ini bukan di laut tapi di tepi danau. Keunikan yang tersimpan di Danau Toba, Sumatera Utara ini pun bisa menggoda wisatawan untuk menceburkan diri. Byurr!

Pagi yang cerah dan indah itu merupakan kenangan ketika kami berangkat melakukan perjalanan wisata. Walaupun, cuaca masih dingin sampai menusuk tulang-tulang sumsum, itu tidak menjadi hambatan. Semua itu merupakan suatu kesatuan yang sangat berkesan seolah-olah Tuhan berkata selamat menikmati perjalanan wisata ini.

Beberapa minggu yang lalu,seorang teman kampus yang kini sudah tamat dan bekerja ingin berlibur bersama kami, teman-temannya yang masih berjuang menyelesaikan tugas akhir untuk meraih gelar sarjana. Keinginannya itu juga sebagai ungkapan akan kerinduannya kepada teman-teman saat kuliah dulu. Hal itu pun kami tanggapi dengan senang hati.

Tanggal 26 Oktober, kami setujui sebagai hari untuk melakukan perjalan wisata tersebut. Kenapa tanggal 26 Oktober? Karena saat itu adalah tanggal merah, tepatnya dalam rangka Hari Raya Idul Adha bagi umat Islam.

Jadi, hari ini juga kami punya waktu luang untuk berhenti sejenak dari aktivitas masing-masing. Samosir dan Parapat menjadi tempat yang kami pilih untuk wisata kami.

Dimulai pada 25 Oktober 2012, pukul 08.00 WIB kami semua berkumpul di tempat kos seorang teman. Sebelum kami berangkat, ada sedikit kekecewaan karena tidak semua teman yang awalnya berjumlah sebelas orang setuju ikut, malah ada beberapa teman yang bisa ikut, akhirnya kami hanya tujuh orang yang berangkat untuk berlibur.

Tepat pukul 00.45 WIB, kami pun berangkat dari Medan menuju Samosir. Dari atas mobil, kelihatannya semua teman beseri-seri dan gembira. Selama perjalanan kami isi dengan ngobrol-ngobrol, bercanda, hingga menimbulkan suasana yang semakin ceria.

Setelah lelah ketawa-ketiwi, teman-teman pun tidur karena perjalanan masih panjang. Rute yang kami lalui menuju Samosir dengan memilih rute Medan-Berastagi-Sidikalang-Pangururan. Teman-teman pun tertidur, hanya supir dan kernetnya kebetulan supir mobil yang disewa adalah teman kami juga namanya Mas Dodi Turnip alias Rini.

Sekitar, pukul 07.00 WIB kami pun sampai di Tele. Setelah sarapan pagi dengan melakukan perjalanan kurang lebih 20 km, kami pun sampai di Menara Pandang Tele. Sesampainya di sana kami sempatkan untuk mengabadikan foto sebagai kenangan di menara pandang. Teman-teman yang baru pertama kalinya berwisata ke Samosir, sangat takjub dengan keindahan Pulau Samosir dan Danau Toba.

Danau Toba, berbicara tentang pesona danau vulkanik yang terletak di Sumatera Utara ini memang tidak akan ada habisnya. Sebab danau ini punya objek wisata alam yang indah membentang dari satu bagian ke bagian lainnya. Mulai dari perairan danau, perbukitan, jejeran pegunungan, hingga pantai berpasir putih serta objek wisata alam lainnya seperti Pulau Samosir yang berada tepat di tengah-tengah Danau Toba.

Tak hanya sebagai objek wisata alam, Danau Toba pun terkenal dengan eksotika perkampungan etnis Batak. Di mana tradisi dan kebudayaan khas Batak masih dapat Anda lihat, sebab penduduk di perkampungan tersebut sangat menjaga kelestarian budaya yang dibawa oleh generasi-generasi mereka sebelumnya.

Dengan keunikan Danau Toba yang begitu eksotis seperti ini, Danau Toba menjadi destinasi pariwisata internasional bahkan juga menjadi ikon pariwisata Indonesia. Kami pun melanjutkan perjalanan menuju hotspring atau pangururan. Sepanjang perjalanan, kami disuguhi dengan pemandangan yang indah.

Danau Toba dikelilingi bukit-bukit, namun gundul, tandus, dan gersang. Kemudian, mulailah tampak ciri khas Batak. Di sepanjang bukit tersebut kelihatan beberapa kuburan yang berupa tugu berukuran besar, serta tinggi dan rendah. Artinya, bukit-bukit tersebut tidak ditanami dengan tumbuhan tetapi dengan jasad orang yang meninggal.

Banyaknya kuburan atau tugu itu dikarenakan masih adanya pemahaman orang Batak. Pemahaman tersebut, yakni sejauh manapun seseorang merantau kalau meninggal harus dikubur di kampung halamannya, Samosir.

Pemandangan lain yang terlihat adalah keramba ikan di danau. Keramba biasanya terbuat dari jaring bahan plastik. Di sanalah ikan diternakkan yang tiap hari harus dikasih makan. Keramba itu kelihatannya dalam jumlah banyak dan benar-benar sangat mengganggu dan merusak keindahan.

Pukul 09.00 WIB kami sampai di Hotspring. Karena cuaca di Samosir sudah mulai cerah, kami pun memutuskan untuk tidak mandi di hotspring. Kami hanya singgah sebentar untuk cuci muka dan menikmati pemandangan di sekitar hotspring. Selanjutnya, kami sempatkan untuk berkeliling di Kota Pangururan, Ibukota Samosir ini sebelum berangkat menuju Pantai Pasir Putih Parbaba.

Salah satu keunikan yang tersimpan di pesisir Danau Toba adalah Pantai Pasir Putih Parbaba. Apabila baru pertama kali mendengar adanya sebuah pantai yang terletak di Danau Toba tentunya menyimpan pertanyaan.

Bagaimana bisa ada pantai yang terdapat di pesisir danau? Apalagi Danau Toba bukanlah daerah dataran rendah dengan hawa panas yang bisa menyebabkan daerah punya banyak pantai.

Ya, panorama pantai ini memang ada di Danau Toba. Tentunya destinasi ini bukanlah pantai yang seperti dibayangkan sebelumnya. Karena pantai di Danau Toba ini berbeda dari pantai-pantai lainnya yang terdapat di dataran rendah, meski sama-sama memiliki pasir putih yang khas.

Keunikan pantai ini banyak mengundang perhatian dan decak kagum para wisatawan dari berbagai daerah ketika mengunjunginya. Berada di daerah dataran tinggi yang beriklim sejuk, perairan di pantai ini bukanlah air asin yang mengandung garam seperti di daerah dataran rendah melainkan air tawar yang terdapat perairan Danau Toba. Sehingga sensasi segar dan sejuk membaur menjadi satu ketika berada di kawasan pantai ini.

Selain itu pantai ini juga cukup dangkal hingga jarak beberapa meter dari pesisir. Bahkan menurut informasi, kedalaman yang paling tinggi dari Pantai Pasir Putih Parbaba ini hanya berkisar antara 2 meter hingga 2,5 meter.

Apabila berenang di sekitar Pantai Pasir Putih Parbaba, maka Anda akan merasakan sensasi seperti di kolam renang alami yang berukuran besar. Ditambah rasa yang tentunya cukup aman tanpa adanya arus deras seperti di daerah pantai dataran rendah.

Tak hanya itu, pasir putih di kawasan pantai ini pun juga terlihat sangat bersih. Pasir putih tersebut membentang dari sisi utara ke selatan dan sesekali bergerak seiring dengan hembusan angin yang sejuk.

Sekitar pukul 11.30 WIB kami pun sampai di Pantai Pasir Putih Parbaba. Sesampainya di sana kami menggelar tikar. Tempat kami berteduh di bawah pohon waru menikmati panorama alam yang disuguhkan pantai pasir putih ini.

Setelah makan siang, tak lengkap rasanya apabila tidak berenang ataupun sekadar berendam di perairan pantai yang unik ini. Ya, meski airnya cukup dingin tapi akan terasa sangat segar ketika merasakan langsung air pantainya. Apalagi setelah menempuh perjalanan jauh menuju Danau Toba.

Rasa lelah dan penat di perjalanan akan hilang setelah menyaksikan panorama alam yang terbentang di sekitar Pantai Pasir Putih Parbaba. Puas berenang di Pantai Pasir Putih Parbaba, pukul 14.30 WIB kami melanjutkan perjalanan menuju Tomok.

Sumber: detikcom

Potlot Adventure Selanjutnya...

Tuesday, September 17, 2013

Potlot Adventure

Potlot Adventure


Liburan Berbeda di Bandung, Melancong ke Pasar Apung

Posted: 16 Sep 2013 07:41 PM PDT

Pasar Apung LembangBandung – Tak perlu ke Kalimantan atau Thailand jika ingin menikmati pasar terapung. Di Bandung, ada tempat wisata baru yang menawarkan suasana pasar apung di Floating Market Lembang. Tempat ini bisa jadi pilihan libur akhir pekan.

Kawasan seluas 7,2 hektar dengan danau di bagian tengahnya ini menyediakan berbagai hiburan lengkap bagi seluruh anggota keluarga. Danau yang kini menjadi tempat wisata ini dulu dikenal sebagai Situ (Danau) Umar. Sebelumnya, danau tersebut digunakan sebagai tempat pemancingan.

Hingga kemudian, danau alami dengan 8 mata air itu disulap menjadi tempat yang asri dan indah. Kini sekelilingnya dibuat saung-saung dan jalan setapak. Di bagian depan ada deretan rumah joglo yang terbuat dari kayu yang ternyata digunakan sebagai toko suvenir. Di atas danau, ada beberapa rumah terapung yang bisa disewa untuk berbagai kegiatan.

Bagian spesial di sini tentu saja area dermaga di mana ada 45 perahu yang menjajakan berbagai macam kuliner yang menggoda lidah. Dari dalam perahu masing-masing, para pedagang melayani para pembelinya. Sebut saja aneka jajanan seperti sate, tutut, tempe mendoan, potato twist, lotek dan aneka minuman tersedia lengkap di sini.

“Masing-masing perahu menjual jenis makanan yang berbeda, jadi lebih bervariasi,” ujar Intania Setiati, PR The Big Price Cut Group yang menaungi Floating Market Lembang kepada detikTravel di lokasi, Jumat (26/7/2013).

Yang menarik, ada bagian tempat makan yang juga dibuat secara terapung di salah satu sisi area dermaga. Sehingga pengunjung akan merasakan sensasi goyangan saat makan di atasnya. Selain di area terapung, disediakan juga deretan tempat duduk dan meja yang memanjang di bagian tengah danau.

Bagi keluarga yang ingin bersantai lebih leluasa, ada juga saung-saung nyaman yang berada di sekeliling danau. Saung ini bisa disewa dengan harga mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 120 ribu per 2 jam tergantung dari ukuran dan lokasi saung.

“Area kuliner pun tak hanya ada di dermaga yang dijajakan di atas perahu, namun ada tempat makan di bagian sisi kiri kanan yang menyediakan menu barat dan seafood serta makanan berat lainnya,” katanya.

Berbagai macam hiburan bagi Anda dan keluarga termasuk anak-anak pun tersedia lengkap di sini. Wahana air di area dermaga antara lain terdiri dari perahu kayuh, sampan, kano dan sepeda air untuk berkeliling danau. Harganya Rp 35 ribu hingga Rp 70 ribu untuk sampan yang berkapasitas 5 orang

Tak hanya itu, anak-anak pun dijamin makin betah dengan adanya wahana ATV, flying fox, pancing ikan, Taman Kelinci, Kolam Bebek, sepeda anak hingga mewarnai keramik. Tak ketinggalan, ada juga Kampung Leuit yang menawarkan suasana dan kegiatan pedesaan seperti memanen buah.

“Konsepnya adalah tempat hiburan lengkap untuk keluarga dengan nuansa alam. Apalagi tempat wisata dengan nuansa air seperti ini baru ada,” tutur Intan.

Saat ini, Floating Market juga tengah mempersiapkan Taman Batu Fosil yang nantinya disediakan sebagai area foto-foto dengan latar yang unik bagi para pengunjung. Untuk bisa masuk ke Floating Market Lembang ini satu orang pengunjung hanya harus membeli tiket masuk Rp 10 ribu yang kemudian ditukarkan dengan welcome drink.

Namun jangan lupa, tukarkan dulu uang di Anda dengan koin Floating Market. Karena seluruh transaksi di sini menggunakan koin tersebut. Nilai koinnya hanya ada dua, yaitu pecahan Rp 5 ribu dan Rp 10 ribu.

Sejak dibuka pada akhir 2012 lalu, pasar terapung ini makin banyak dikenal dan dikunjungi wisatawan dari dalam maupun luar kota. Floating Market Lembang ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB pada hari kerja, sementara akhir pekan (Jumat-Minggu) buka mulai pukul 08.00 WIB hingga 20.00 WIB.

Sumber: detikcom

Potlot Adventure Selanjutnya...

Monday, September 16, 2013

Potlot Adventure

Potlot Adventure


Siapa Sangka, Pacitan Punya Sunset Secantik Ini

Posted: 15 Sep 2013 08:10 PM PDT

Pantai Teleng RiaBerada di ujung selatan Jawa Timur, Pacitan punya pesona yang tak bisa dipandang sebelah mata. Di sana Anda bisa menyaksikan sunset cantik dengan matahari yang terlihat bulat dan jelas. Langit pun seketika berwarna kuning keemasan.

Pacitan adalah kota kecil yang terletak di bagian selatan Jawa Timur. Salah satu objek wisata yang terkenal di sana adalah Pantai Teleng Ria, yang punya sunset cantik!

Pantai Teleng Ria terletak di Kelurahan Sidoharjo dan dapat di tempuh sekitar 15 menit dari pusat kota. DI sinilah ada pemandangan matahari terbenam yang berwarna kuning keemasan. Rasanya wajib untuk diabadikan dalam kamera.

Jika Anda berjalan ke pesisir timurnya, maka akan ebrtemu Pancer. Di sinilah wisatawan yang gemar surfing menyalurkan hobinya. Keunikan lainnya, Pancer punya senja yang indah di musim kemarau. Pemandangan matahari terbenam terlihat dari atas bukit. Ada juga puluhan kerbau yang dilepas begitu saja ke padang rumput. Suasana senja pun semakin syahdu.

Usut punya usut, rupanya Pacitan ini hampir semua wilayahnya berbatasan langsung dengan laut. Melihat sunsest di mana pun di Pacitan, rasanya menakjubkan.

Sumber: detikcom

Danau Sebedang

Posted: 15 Sep 2013 07:25 PM PDT

Danau SebedangObjek Wisata Danau Sebedang merupakan sebuah danau yang mempunyai luas sekitar 1 km.dan Objek Wisata Danau Sebedang dikelilingi oleh bukit dengan ketinggian sekitar 400 meter dari permukaan laut. Kawasan Objek wisata ini sangat mudah dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun roda empat karena berada pada jalur jalan regional Sambas – Singkawang – Pontianak. Objek Wisata Danau ini memiliki panorama alam yang indah.

Lokasi Objek Wisata Danau Sebedang berada di Desa Sebedang Kecamatan Sambas, jarak tempuh ke lokasi ini dari Kota Pontianak ± 202 km. Kondisi jalan masuk ke lokasi beraspal sepanjang ± 500 meter dapat dilalui dengan kendaraan roda empat. Objek Wisata Danau Sebedang terdapat fasilitas penunjang kepariwisataan yang disediakan oleh masyarakat setempat bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sambas.

Bagi wisatawan yang tertarik untuk melakukan olahraga hiking, dapat menuju puncak Bukit Amor yang berada di sebelah selatan danau dan menikmati keindahan pemandangan danau. Bagi anda membawa keluarga, dapat sekalian mengunjungi pulau panjang yang berada di tengah Danau Sebedang. Menurut sejarah, Danau Sebedang digunakan para Sultan Sambas untuk tempat pemandian dan peristirahatan.(Wisatanesia)

Sumber: DNA Berita

Potlot Adventure Selanjutnya...

Saturday, September 14, 2013

Alamendah's Blog

Alamendah's Blog


Gladian Nasional Pencinta Alam XIV 2013

Posted: 14 Sep 2013 09:13 PM PDT

Gladian Nasional Pencinta Alam Indonesia XIV Tahun 2013 akhirnya akan diselenggarakan. Setelah sempat terkatung-katung tidak jelas, kabar gembira pelaksanaan Gladian Nasional XIV Tahun 2013 mendapatkan kepastian. Menurut rencana, kegiatan akbar Pecinta Alam se-Indonesia ini akan dilaksanakan di Sumatera Barat pada … Lanjut membaca

Alamendah's Blog Selanjutnya...

Thursday, September 12, 2013

Potlot Adventure

Potlot Adventure


Laguna Helau, Bentangan Pasir Putih di Lampung Selatan

Posted: 11 Sep 2013 06:04 PM PDT

Pantai Laguna HelauProvinsi Lampung punya deretan pantai cantik, menggoda para traveler untuk menyambanginya. Pantai Laguna Helau adalah salah satunya, yang terletak di Lampung Selatan.

Hamparan pasir putih dan deburan ombak memenuhi pandangan. Inilah Laguna Helau, salah satu pantai tercantik di Lampung Selatan. Pasirnya begitu putih, menjadi daya tarik utama di pantai ini.

Meski cocok untuk bermain pasir, wisatawan perlu berhati-hati saat bermain ombak. Ombak di pantai ini tergolong cukup besar. Sebaiknya Anda tidak berenang makin jauh ke lautan.

Sumber: detikcom

Potlot Adventure Selanjutnya...

Tuesday, September 10, 2013

Potlot Adventure

Potlot Adventure


Ini Tugu Khatulistiwa yang Asli, Bukan yang Besar!

Posted: 09 Sep 2013 05:49 PM PDT

Tugu KhatulistiwaPontianak – Banyak wisatawan merasa puas setelah berfoto di depan Tugu Khatulistiwa, Pontianak. Padahal itu hanya monumen. Masuklah ke bagian dalamnya, Anda akan menemukan Tugu Khatulistiwa yang asli dengan ukuran lebih kecil.

Saya tak betah berlama-lama di depan Monumen Tugu Khatulistiwa. Senin (8/4/2012) siang, cuaca di Pontianak panas terik. Para peserta ekspedisi Women Across Borneo sedang beristirahat di bawah pohon-pohon rindang dekat monumen tersebut. Saya pun memanfaatkan waktu dengan berfoto di depan monumen, ala kadarnya, karena tak tahan dengan terik matahari yang membakar.

Namun sosok bapak-bapak di pintu bagian bawah monumen menggubris pandangan saya. Sambil memicingkan mata akibat silau, saya berjalan ke arahnya. Baru sampai pintu masuk saya dikagetkan oleh sosok Tugu Khatulistiwa versi lebih kecil.

“Ini tugu yang asli, Dik. Yang besar itu monumennya,” kata petugas itu. Saya kaget, tak tahu-menahu soal tugu yang asli.

Udara sejuk yang mengalir dari pendingin ruangan langsung menyejukkan saya. Ruangan itu berbentuk bundar dan tak begitu besar. Wisatawan harus mengisi buku tamu sebelum menjelajah lebih lanjut. Tiket masuk? Gratis, hanya sumbangan ala kadarnya kalau Anda berminat.

Pigura-pigura berisi penjelasan sejarah dan foto-foto Tugu Khatulistiwa berderet di sepanjang dinding. Saya pun mendekati salah satunya, mengelap keringat, menghela nafas, dan mulai membaca.

Semua bermula pada 1928, ketika rombongan ekspedisi internasional dari Belanda tiba di Pontianak. Tujuan mereka adalah menetapkan titik khatulistiwa di kota tersebut.

Di tahun yang sama, dibangunlah Tugu Khatulistiwa yang berbentuk tonggak dan tanda panah di atasnya. Pada 1930, tugu tersebut disempurnakan dengan penambahan lingkaran di bagian atas tugu. Delapan tahun kemudian, tugu tersebut kembali disempurnakan dengan menggunakan kayu belian (kayu besi khas Kalbar). Tingginya adalah 4,4 meter.

Tahun 1990, dibuatlah kubah dan duplikat tugu berukuran 5 kali lebih besar dari aslinya. Kedua tugu ini, baik yang asli maupun monumennya, punya tulisan plat di bawah anak panah yang menunjukkan letak Tugu Khatulistiwa pada garis bujur timur.

Jadilah Monumen Tugu Khatulistiwa, yang diresmikan oleh Gubernur Kalimantan Barat saat itu yakni Parjoko Suryokusumo pada 21 September 1991. Sekarang, kompleks Tugu Khatulistiwa dilindungi oleh Pasal 26 UU Republik Indonesia No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya.

Sejarah yang cukup menarik bagi saya. Kalau tak ada ekspedisi oleh para peneliti Belanda ini, mungkin Tugu Khatulistiwa tak akan ada.

Saya melanjutkan langkah ke pigura-pigura lainnya. Tampak foto-foto Tugu Khatulistiwa dari masa ke masa, termasuk saat renovasinya. Ada pula foto para bangsawan Belanda yang berpose di depan tugu asli.

Tugu Khatulistiwa itu masih berdiri kokoh di tengah ruangan. Keputusan untuk merenovasi tugu yang asli menggunakan kayu belian rupanya tak salah. Ini adalah jenis kayu yang paling kuat, juga dipakai untuk bahan pembangunan Rumah Betang (rumah asli suku Dayak-red) yang berada di atas permukaan tanah.

Puas mengamati Tugu Khatulistiwa, saatnya kembali bergulat dengan matahari Pontianak. Sebelum keluar, terdapat meja yang memajang suvenir berbentuk Tugu Khatulistiwa versi mini. Tugu tersebut ditutup oleh kaca berbentuk kotak, sangat cocok untuk pajangan. Harganya mulai dari Rp 30.000.

Sumber: detikcom

Potlot Adventure Selanjutnya...

Monday, September 9, 2013

Potlot Adventure

Potlot Adventure


Diving Ekstrem Dikelilingi Hiu di Teluk Belongas, Lombok

Posted: 08 Sep 2013 05:33 PM PDT

Teluk BelongasKetegangan tidak hanya bisa dicari dari ketinggian, tapi juga dari bawah laut. Rasakan sensasi menyelam sambil memandangi kawanan hiu martil dengan arus yang kuat. Inilah Teluk Belongas, spot diving paling ekstrem di Indonesia.

Bagi Anda yang suka diving dan suka tantangan, masukkan Teluk Belongas di dalam daftar destinasi adrenalin yang harus dikunjungi. Berada di barat daya Pulau Lombok, Teluk Belongas menawarkan pengalaman menyelam yang tiada duanya.

Letaknya berjarak 1,5 jam perjalanan laut dari Teluk Belongas. Ada satu spot yang hanya bisa dimasuki oleh diver profesional yang sudah memiliki lisensi. Menurut Instruktur Oddy Dive yang bernama Michael Sjukrie, titik tersebut bernama Magnet Point.

“Tingkatan bahaya diving di titik tersebut sudah termasuk ekstrem,” tuturnya kepada detikTravel, Rabu (6/3/2013).

Menurut Michael, satu atraksi yang paling menarik di sana adalah kawanan hiu martil. Tidak hanya satu, akan banyak sekali hiu martil yang bisa ditemui jika Anda sedang beruntung.

“Jika ingin lihat hiu martil, harus diving saat ombaknya sedang besar,” lanjut Michael.

Hanya ada satu titik untuk masuk ke Magnet Point, yaitu di batu karang besar yang ada mercusuar. Masalahnya, menurut Michael, butuh waktu cepat untuk masuk ke dalam titik tersebut. Jika terlalu lama, Anda akan terbawa arus.

“Masuknya harus saat ombak sedang besar. Setelah itu, langsung terjun ke dalam dan berenang ke bawah secepatnya,” kata Michael.

Tantangan pertama ada di turun ke bawah hingga kedalaman 25 meter. Sampai kedalaman 3 meter, tidak ada yang bisa dilihat selain buih ombak. Setelah itu barulah air terlihat lebih jelas.

Nah, inilah tantangan kedua. Di kedalaman sekitar 25 meter, menurut Michael, Anda tidak bisa menempel pada batu karang karena bisa kembali terbawa ke atas, namun tidak bisa juga terlalu jauh karena bisa terseret arus.

“Maka dari itu, harus diving dengan instruktur yang sudah berpengalaman dan kenal betul dengan medan itu,” ucap Michael.

Salah satu diver yang pernah menyelam di The Magnet adalah Nila Tanzil. Menurutnya, dibutuhkan minimal linsense diving Advance yang dikeluarkan oleh PADI dan setidaknya harus sudah 100 kali diving.

“Diving di The Magnet itu memang banyak tantangannya karena arus bisa berubah kapan saja dan arusnya tidak bisa diduga,” kata salah seorang diver yang pernah mencoba menyelam di Magnet Point, Nila Tanzil.

Nila pun berbagi pengalaman, seorang diver yang tidak mengikuti instrukturnya malah terbawa arus. Karena terlalu asyik memotret kawanan baracuda, salah seorang diver lepas dari kelompok dan malah terbawa arus. Meski sudah berusaha naik ke atas dengan bantuan oksigen, ia tetap tidak bisa naik. Beruntung instruktur melihat dan segera menolongnya.

“Jadi tipsnya, jangan jauh-jauh dari titik aman juga instruktur dan ikuti petunjuknya,” tutup Nila.

Sumber: detikcom

Potlot Adventure Selanjutnya...

Friday, September 6, 2013

Potlot Adventure

Potlot Adventure


Jembatan Cinta & Main Air Sepuasnya di Pulau Tidung

Posted: 05 Sep 2013 09:10 PM PDT

Pulau TidungDi dekat Jakarta, terdapat pulau cantik untuk tempat berakhir pekan. Pantai pasir putih, lautan biru cantik dan tempat yang asyik untuk basah-basahan. Inilah Pulau Tidung yang juga terkenal dengan Jembatan Cinta.

Saya berkesempatan menjelajahi Pulau Tidung pada beberapa waktu lalu. Pulau Tidung merupakan salah satu pulau yang terletak di Kepulauan Seribu, Jakarta. Pulau Tidung tidak terlalu jauh dari Jakarta, dibutuhkan waktu sekitar 3 jam dari Pelabuhan Muara Angke atau sekitar 2,5 jam dari Pelabuhan Ancol dengan menggunakan kapal kayu. Jarak tempuh ini juga akan menjadi lebih singkat apabila menggunakan boat khusus.

Pulau ini terbagi dua, yaitu Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil. Pulau Tidung Besar dihuni sekitar 4.000 jiwa penduduk, dan salah satu pulau yang penduduknya terbanyak di antara pulau-pulau di gugusan Kepulauan Seribu. Sedangkan, Pulau Tidung Kecil tak berpenghuni. Di sana terdapat sebuah jembatan penghubung antara Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil.

Inilah yang dikenal dengan masyarakat sebagai Jembatan Cinta. Tempat ini kemudian menjadi tempat wisata yang paling terkenal dan paling ramai dikunjungi di Pulau Tidung dan menjadi ikon pulau tersebut. Setiap pengunjung yang berwisata ke Pulau Tidung tidak pernah melewatkan tempat ini.

Pada saat menelusuri jembatan ini, akan dijumpai bagian yang cukup tinggi sekitar tujuh meter dari permukaan laut dengan dasar laut sekitar empat sampai lima meter. Airnya sangat jernih dan arus airnya sangat tenang. Berdasarkan informasi dari pemandu yang juga merupakan penduduk setempat, terlepas dari benar atau tidaknya, konon bagi setiap wisatawan yang loncat dari jembatan ini dipercaya akan menemukan cinta sejati secepatnya.

Namun, untuk melakukan loncatan tersebut dibutuhkan nyali yang cukup besar. Jadi, bagi Anda yang masih single atau sudah punya pacar, percaya atau tidak, tempat ini patut dikunjungi.

Kemudian bagi wisatawan yang datang dengan pasangannya, konon tiap pasangan yang berjalan di atas Jembatan Cinta akan langgeng dan semakin mesra. Selain itu, alamnya indah sekali!

Di Pulau Tidung juga terdapat beberapa pantai yang sangat menawan, seperti Pantai Tanjongan Timur dan Pantai Tanjung Barat. Pesona pantai tersebut tidak kalah di banding pantai-pantai di luar Jakarta.

Pantai Tanjongan Timur terletak di depan jembatan penghubung. Pantai ini sudah tergolong ramai, sebab di sekitar pantai banyak tenda-tenda penjual makanan. Banyak wisatawan menghabiskan waktu di sini, untuk bermain dan berenang. Wisatawan akan disuguhi pasir putih dan pemandangan yang luar biasa. Wisatawan pun dapat mencoba berbagai olahraga air yang seru seperti jet sky, banana boat, kano dan lain-lain.

Pantai Tanjung Barat, terletak di ujung Pulau Tidung Besar sebelah Barat. Berbeda dengan Pantai Tanjongan Timur, pantai ini kurang dikenal oleh wisatawan sehingga tidak banyak yang berkunjung kesini dan terlihat sepi. Namun, pemandangan di pantai ini luar biasa, terutama saat sunset.

Pantai Tanjung Barat cocok bagi wisatawan yang ingin mencari ketenangan. Bermain di pantai ini memberi pengalaman tersendiri. Rasanya, pantai ini benar-nbenar milik pribadi!

Di Pulau Tidung, wisatawan bisa menginap di rumah-rumah penduduk atau homestay. Sebabnya, tidak terlalu banyak hotel atau resor di sana. Selain itu, ada baiknya untuk menyewa sepeda untuk menikmati keindahan Pulau Tidung. Jalanannya sudah beraspal, sehingga nyaman buat pengendara sepeda. Kecuali sewaktu menuju Anda Pantai Tanjung Barat, karena jalanannya banyak gundukan pasir sehingga cukup berat untuk mengayuh sepeda.

Selamat berkunjung ke Pulau Tidung!

Sumber: detikcom

Kecantikan yang Berbahaya Milik Pantai Klayar di Pacitan

Posted: 05 Sep 2013 06:15 PM PDT

Pantai KlayarPacitan di Jawa Timur memiliki keindahan yang mungkin belum dikenal banyak wisatawan. Contohnya Pantai Klayar, meski ombaknya besar, panorama eksotisnya terasa sangat kuat dan menghipnosis.

Pantai yang memiliki keindahan ini tersembunyi di selatan Jawa Timur, tepatnya di Pacitan. Namun bila melihat keindahan pantainya, rasa lelah mengendarai mobil pun hilang seketika.

Pantai Klayar memiliki keindahan yang luar biasa. Ombak yang besar, dan warna biru yang pekat, membuat pantai ini sangat indah. Tebing-tebing yang menjulang tinggi yang langsung menghadap ke laut menyempurnakan sekitar pantai.

Namun hati-hati, pantai ini sangat berbahaya untuk berenang. Ombaknya besar dan berbahaya, sehingga pantai ini hanya bisa jadi objek pemandangan yang tak pernah membosankan. Satu kata untuk Pantai Klayar:  Sempurna!

Sumber: detikcom

Potlot Adventure Selanjutnya...

Thursday, September 5, 2013

Potlot Adventure

Potlot Adventure


Menyusuri 5 Pantai Cantik di Bengkulu

Posted: 04 Sep 2013 06:20 PM PDT

Pantai BengkuluBengkulu, provinsi yang membujur di sebelah barat Pulau Sumatera, kaya akan potensi wisata pantainya. Saat berkunjung ke sini, tak ada salahnya menikmati pantai-pantai yang langsung menghadap Samudera Hindia. Inilah 5 pantai cantiknya.

Kalau Anda sudah biasa berwisata ke pantai-pantai di Bali atau Lombok, berarti Anda perlu mencicipi wisata pantai di Bengkulu. Tiap pantai di provinsi ini punya karakter berbeda, dengan fasilitas yang diperbaharui pula. Traveler tak akan bosan berada di pantai-pantai ini.

Beberapa pantai tersebut, dari bagian selatan ke utara adalah:

1. Pantai Jenggalu

Pantai ini banyak didatangi traveler yang gemar memancing, karena banyak ikannya. Untuk mencapai tempat ini, Anda harus terlebih dahulu melewati 2 Km perjalanan di Hutan Cagar Alam Jenggalu.

2. Pantai Panjang Putri Gading Cempaka

Pantai berpasir putih dengan garis pantai sepanjang 7 Km ini adalah objek wisata favorit di Kota Bengkulu. Banyak traveler bilang inilah garis pantai terpanjang di Indonesia. Ombaknya tenang, pasirnya halus, dan deretan pohon cemara membuat pantai ini semakin digemari wisatawan.

Beragam fasilitas juga tersedia di sini, seperti kafe, penginapan, mal, sport centre, toilet umum, musala, rental sepeda, dan masih banyak lagi. Pokoknya, belum ke Bengkulu namanya kalau belum ke pantai ini!

3. Pantai Nala

Pantai Nala punya karakter yang hampir sama dengan Pantai Panjang, namun gelombang airnya lebih besar. Lokasinya dekat dengan perkampungan nelayan, dan merupakan tempat bersandar bagi perahu-perahu mereka. Keistimewaan pantai Nala adalah banyaknya batu-batu karang yang terdapat disekitar pantai.

Bila Anda pecinta fotografi, sempatkanlah untuk membidik pantai nan eksotis ini. Terlebih pada senja hari, semburat jingga matahari yang terbenam memantul di lautan luas. Panorama itu dipercantik oleh perahu-perahu nelayan yang berjejer di tepi pantai. Jangan lupa mencicipi kuliner seafood yang tersedia di tepi pantai Nala.

4. Pantai Tapak Paderi

Pantai Tapak Paderi adalah pusat Kota Bengkulu waktu diduduki Inggris. Sampai sekarang, pantai ini tetap ramai karena letaknya yang strategis dan berdekatan dengan objek-objek wisata sejarah seperti Bentang Marlborough dan Kampung Cina.

Kegiatan yang paling disukai para pengunjung di sini adalah menikmati kuliner sambil memandangi panorama laut biru. Di sini juga terdapat kolam buatan yang jadi tempat wisatawan naik perahu.

5. Pantai Zakat

Di sebelah utara pantai Tapak Paderi, terdapat pantai lain dengan ombak yang lebih bersahabat. Inilah Pantai Zakat. Banyak pengunjung yang datang untuk berenang dan menikmati berbagai wahana yang mengasyikkan. Wahana tersebut di antaranya banana boat, ban pelampung dan jet ski. Saat libur, pantai ini tak ubahnya seperti Pantai Ancol di Jakarta.

Selain 5 pantai tersebut, masih banyak lagi pantai cantik lain di Bengkulu. Kalau penasaran, silakan datang sendiri ke provinsi ini. Selamat berwisata!

Sumber: detikcom

Potlot Adventure Selanjutnya...

Wednesday, September 4, 2013

Potlot Adventure

Potlot Adventure


Sunan Giri dan Kisah Cinta Putri Campa di Gresik

Posted: 03 Sep 2013 05:42 PM PDT

Makam Sunan GiriGresik di Jawa Timur tak hanya jadi saksi bisu terbentuknya pusat kekuasaan yang dipercaya sebagai Kerajaan Sunan Giri. Kota ini juga menyimpan kisah kasih antara Sunan Giri dan Putri Campa asal Vietnam.

Gresik merupakan salah satu kota di Jawa Timur yang dikenal masyarakat karena sektor perindustriannya yang maju. Dulu di daerah yang mendapat julukan Kota Pudak ini pernah berdiri Kerajaan Islam tertua di Pulau Jawa.

Meski tinggal di daerah yang secara administratif masuk wilayah Kabupaten Gresik, namun rumah kami itu berada di pinggiran Kota Gresik. Lokasi ini justru lebih dekat dengan wilayah Sidoarjo maupun Surabaya.

Untuk mencapai Kota Gresik, kami masih harus menempuh perjalanan sekitar 35 kilometer lagi. Kami pun menempuh jalur melewati pinggiran kota yang meski terasa agak jauh. Tapi karena panorama di sepanjang usaha pertambakan warga Desa Cerme yang dilalui terlihat menarik, saya dan kerabat lain pun merasa betah saja berkendara.

Burung-burung bangau terbang ke sana ke mari. Lalu mereka hinggap dan terbang kembali di pohon-pohon yang berada di sekitar tambak, sambil sesekali mencari ikan-ikan kecil.

Sungguh perjalanan ke Kota Santri ini terasa lebih menyenangkan. Apalagi setelah kami berhasil membantu seorang keponakan untuk bisa diterima bekerja, di salah satu perusahaan mie di kota itu.

Sepulang dari mengunjungi keponakan yang punya rumah kontrakan di sekitar pabrik, saya dan keponakan pun jalan-jalan. Kami mengunjungi beberapa situs sejarah di Kota Gresik, antara lain Situs Giri Kedaton, Makam Sunan Giri dan Makam Putri Campa.

Giri Kedaton, begitu nama kerajaan Islam yang ada di Gresik. Hingga kini, kerajaan ini masih bisa turis lihat bukti-bukti keberadaannya di daerah Kebomas, Gresik. Kerajaan ini pun menjadi objek wisata penting bagi kota ini.

Sebagian ulama berpendapat bahwa Giri Kedaton merupakan pesantren yang didirikan oleh Sunan Giri. Giri Kedaton berada di atas sebuah bukit yang tinggi di Kota Gresik, sesuai namanya giri yang berarti bukit dan kedaton yang berarti kerajaan.

Pada kurun waktu tertentu, di kawasan itu juga pernah terjadi suksesi kepemimpinan. Ini adalah suksesi pemerintahan para sunan sebagai keturunan Sunan Giri (Dinasti Giri). Karena itu, masyarakat Gresik umumnya menganggap Giri Kedaton sebagai Kerajaan Islam yang didirikan oleh Sunan Giri, atau yang memiliki nama lain Raden Paku itu.

Penelitian yang dilakukan terhadap situs makam Sunan Giri dan Giri Kedaton pun dilakukan. Hasilnya menyebutkan bahwa pada tahun 1470 telah berdiri Kerajaan Islam di sebuah perbukitan di kawasan Kebomas, Gresik. Hal ini terjadi sebelum masa pemerintahan Raden Fattah dari Kerajaan Demak pada tahun 1517.

Dengan demikian para ahli sejarah menyimpulkan bahwa Giri Kedaton merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Hal ini sekaligus merupakan cikal bakal berdirinya Kerajaan Islam Demak.

Bagi para wisatawan yang ingin mengunjungi situs Giri Kedaton dan Makam Sunan Giri, perjalanan bisa dilakukan dari Terminal Kota Bunder di Gresik. Turis bisa naik angkutan umum dengan tarif Rp 2.000 menuju kawasan Kebomas. Â

Antara makam Sunan Giri dan situs Giri Kedaton letaknya terpisah dengan jarak kurang lebih 500 meter. Komplek makam Sunan Giri juga berada di perbukitan.

Untuk memudahkan jalan menuju makam dibuatlah jalan tangga berundak. Sementara itu pipa pegangan yang kokoh ditempatkan pada bagian tengah antara tangga naik dan turun.

Di sebelah kanan dan kiri tangga jalan banyak orang berjualan beraneka jenis kebutuhan umat muslim. Mulai dari pakaian muslim, perlengkapan salat, buku-buku Islam, kitab suci, kurma, alat-alat kesenian Islam ada di sana. Tak ketinggalan makanan khas Kota Gresik yakni jenang ayas, pudak, nasi krawu serta minuman legen tersedia di sana.

Makam Sunan Giri dan keturunannya terletak dalam sebuah bangunan. Khusus pada makam Sunan Giri terdapat keunikan dalam arsitek bangunannya.

Bangunan kayu mengelilingi makam berukir indah. Bangunan ini tampak menarik dengan warna coklat keemasan, dan ada sedikit warna merah di situ. Seni ukir dan pahatan kayu menunjukkan pengaruh agama sebelum Islam.

Di bagian pintu masuk makam terdapat sepasang patung berukiran kayu yang menyerupai ular naga. Ketika kami mintai keterangan, juru kunci makam Sunan Giri mengatakan setiap hari makam ini ramai dikunjungi peziarah. Bahkan tak sedikit pengunjung datang dari luar Kota Gresik.

Pada hari-hari tertentu seperti malam Jumat, peziarah yang berkunjung lebih banyak lagi. Tidak jauh dari makam Sunan Giri, kira-kira 200 meter sebelah kanan komplek makam, terdapat tempat persemayaman keturunan sunan yang lain, yakni Sunan Prapen.

Masih di Kecamatan Kebomas, Gresik tepatnya Desa Sidomukti Gang XV terdapat Giri Kedaton. Letaknya kira-kira beberapa ratus meter dari makan Sunan Giri. Menuju situs ini pengunjung harus berjalan menaiki tangga berundak yang terbuat dari semen.

Situs Giri Kedaton berada jauh lebih tinggi dari makam sunan. Dari tempat yang tinggi ini, para pengunjung bisa menyaksikan indahnya pemandangan Kota Gresik. Tak ketinggalan merasakan tiupan angin yang sejuk sepoi-sepoi basah.

Menurut cerita juru kunci situs, dulu sebelum mendirikan Giri Kedaton, Sunan Giri harus bertafakur atau berserah diri kepada Tuhan. Ia bertafakur selama 40 hari 40 malam. Â

Ayahanda Sunan Giri, yakni Maulana Ishak memerintahkan beliau agar mendirikan pesantren. Lokasinya berada di daerah yang tanahnya sama dengan segumpal tanah yang diberikannya kepada Sunan Giri.

Segumpal tanah pemberian Maulana Ishak ternyata cocok atau sesuai dengan kawasan perbukitan Desa Sidomukti, Kebomas, Gresik. Di tempat ini Sunan Giri merasakan kedamaian. Akhirnya beliau memutuskan untuk mendirikan pesantren atau kerajaan yang kelak bernama Giri Kedaton.

Di komplek situs Giri Kedaton pengunjung bisa menyaksikan bukti-bukti lain tentang keberadaan kerajaan ini di masa silam, antara lain:Â makam Raden Supeno putra pertama Sunan Giri, kolam sebagai tempat berwudhu sunan dan santrinya, makam para kerabat dekat sunan, bebatuan yang diyakini sebagai tempat berkumpul dan berunding para sunan keturunan Sunan Giri.

Situs Giri Kedaton sendiri merupakan bangunan yang terbuat dari batu andesit bertingkat berundak-undak. Ada sekitar lima undakan di sana. Di bagian paling atas berdiri bangunan masjid yang sudah direnovasi.

Kolam tempat berwudu sunan dan santrinya terbuat dari batu bata tebal. Ada kemiripan dengan bahan batu bata candi peninggalan Majapahit di daerah Trowulan.

Penasaran dengan cerita banyak orang, kami pun melanjutkan perjalanan ke sebuah perbukitan yang masih dalam kawasan Kebomas Gresik. Di situ bersemayam seorang putri dari negeri Campa (Vietnam) yang menjadi istri Sunan Giri.

Karena agum dan terpesona dengan watak dan keluhuran budi pekerti Sunan Giri, maka putri jelita ini pun menikah dengan sunan. Ternyata, putri cantik ini adalah seorang saudagar negeri Campa atau Vietnam.

Versi lain tentang cerita Putri Campa ini ialah ia hanya menaruh hati kepada Sunan Giri. Namun, Sunan Giri tidak menanggapinya hingga akhir hayat putri itu.

Setelah mengikuti jejak Sunan Giri dalam memperjuangkan Islam di Pulau Jawa dan Gresik, Putri Campa yang oleh masyarakat Gresik dinamakan Putri Cempo.

Ia pun meninggal dunia dan jenazahnya dimakamkan secara Islam di perbukitan yang teduh. Pemakaman ini ditumbuhi pohon-pohon rindang dan tidak jauh dari kawasan Kebomas.

Rupanya Kota Gresik dikenal bukan hanya dikenal sebagai tempat Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Tapi lebih dari itu Kota Gresik juga terkenal dengan kulinernya, yaitu Otak-Otak Bandeng.

Bagi Anda yang sedang berkunjung ke Kota Gresik tidak ada salahnya menyempatkan diri untuk singgah di kawasan Sindujoyo. Pasar ini menjadi sentra oleh-oleh khas Gresik.

Sumber: detikcom

Potlot Adventure Selanjutnya...

Tuesday, September 3, 2013

Alamendah's Blog

Alamendah's Blog


Hiu Berjalan (Hemiscyllium sp.) Hiu Menggemaskan

Posted: 03 Sep 2013 04:28 AM PDT

Hiu berjalan (Hemiscyllium sp.) hiu menggemaskan, apa tidak salah?. Memangnya ada hiu yang menggemaskan dan tidak menyeramkan?. Sekelompok spesies hiu yang disebut sebagai hiu berjalan ini bahkan jauh dari kata buas. Bahkan terlihat lucu, menggemaskan dan unik lantaran gerakannya mirip … Lanjut membaca

Alamendah's Blog Selanjutnya...

Potlot Adventure

Potlot Adventure


Sunset di Tanah Lot, Bali Memang Tak Terlupakan

Posted: 02 Sep 2013 06:46 PM PDT

Sunset di Tanah LotTanah Lot adalah salah satu tujuan wisata wajib bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali. Selain menikmati indahnya pura di tepi pantai, sunset di Tanah Lot pun jadi salah satu atraksi yang paling istimewa.

Bagi yang masih penasaran dengan keindahan alam yang ditawarkan di Pulau Dewata, wajib menempatkan Tanah Lot di urutan teratas itinerary Anda. Keindahannya sungguh tiada dua.

Jika ingin menghemat biaya, cukup menyewa motor dengan biaya Rp 50.000 di persewaan motor terdekat dengan tempat menginap. Agar lebih irit, satu motor bisa digunakan untuk berdua, jadi Rp 25.000 per orang.

Dari Denpasar, perjalanan menuju Tanah Lot kurang lebih memakan waktu 30 menit. Anda akan lebih merasakan keindahan Pulau Bali dengan menyusuri jalanan dengan sepeda motor. Satu tips lagi untuk mendapatkan poin plus jika Anda berkunjung ke Tanah Lot, sesuaikan waktu 1 jam sebelum matahari tenggelam. Paling aman, Anda berangkat dari Kota Denpasar sekitar pukul 15.00 Wita.

Sunset yang berlangsung selama satu jam bisa menyempurnakan liburan. Anda bisa menikmati keindahan pantai, pura dan sejenak bersyukur akan keindahan alam. Pilihlah tempat yang strategis untuk menikmati sunset pada kurang lebih pukul 18.30 waktu setempat.

Perlahan tapi pasti, Anda akan dimanjakan dengan mentari yang kian menghilang dari hadapan Anda. Cantik dan menawan. Saya rasa ini adalah sunset, pantai, pura dan aroma Bali membuat saya semakin cinta pada Bali.

Tanpa terasa langit sudah gelap dan waktunya kembali ke penginapan. Seperti ketika berangkat menuju Tanah Lot, menyusuri jalanan di Bali sungguh mengesankan, dan sunset di Tanah Lot tidak akan pernah terlupakan.

Sumber: detikcom

Potlot Adventure Selanjutnya...