Thursday, September 30, 2010

Alamendah's Blog

Alamendah's Blog


Rusa Sambar Rusa Terbesar Indonesia

Posted: 30 Sep 2010 04:59 AM PDT

Rusa sambar merupakan rusa terbesar di Indonesia. Rusa sambar atau dalam bahasa ilmiah (latin) disebut Cervus unicolor menjadi rusa paling besar diantara 3 rusa asli Indonesia lainnya seperti rusa timor (Cervus timorensis), rusa bawean (Axis kuhlii), dan kijang (Muntiacus muntjak). … Continue reading

Alamendah's Blog Selanjutnya...

Potlot Adventure

Potlot Adventure


Menyusuri Jejak Induk Peradaban

Posted: 30 Sep 2010 06:12 AM PDT

Melihat Sungai Nil adalah keinginan pertama saya begitu tiba di Mesir. Keinginan itu sudah terpendam lama, terutama karena ingin melihat langsung sungai tempat Musa kecil berada di dalam kotak kayu yang dialirkan orang tuanya demi menghindari hukum pancung yang diberlakukan Firaun alias Raja Ramses II.

Penguasa itu mendapat bisikan seorang ahli nujum bahwa akan lahir seorang anak laki-laki yang kelak akan menjadi penentang kekuasaannya. Dia jadi paranoid sehingga perintah kejam seperti itu.

Di luar itu, sungai tersebut telah menjadi saksi sejarah peradaban dan dinamika bangsa Mesir sejak ribuan tahun lalu, bahkan sampai saat ini. Sungai itu mengalir melewati sembilan negara (Uganda, Kongo, Sudan, Etiopia, Tanzania, Rwanda, Burundi, Kenya, Mesir di hulu dan berhilir di Lautan Mediterania (Laut Tengah). Dengan kondisi geografis yang kering, berpasir dan berbatu, wajar kalau bangsa Mesir bahkan sejak zaman dahulu pun menggantungkan hidupnya pada sungai tersebut.

Mereka tinggal di kiri-kanan aliran sungai ini sehingga jejak peninggalan budaya serta situs dan artefak kuno banyak ditemukan di sekitar dan sepanjang alirannya. Selain jadi tumpuan hidup, airnya juga pernah jadi ancaman bagi bangsa Mesir. Ancaman terbesarnya adalah banjir. Namun, sebagaimana dikatakan oleh ahli sejarah Inggris Arnold B Tonybee tentang Teori Challenge and Response atau Hukum Tantangan dan Jawaban maka begitulah juga yang dialami bangsa Mesir Kuno.

Konon bangsa Mesir Kuno pernah membuat kota modern Mohenjo Daro dan Harappa. Keduanya kemudian ludes diterjang banjir. Hal itu kemudian mendorong bangsa Mesir untuk berfikir bagaimana memanfaatkan air Sungai Nil untuk kehidupan dengan mengeliminasi tantangannya. Mulailah mereka membangun bendungan Aswan untuk membendung air sungai. Konon pekerjaan ini telah dilakukan 3.000 tahun lalu.

Kemampuan ini dan juga banyaknya penemuan lain yang dihasilkan orang Mesir Kuno -baik di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, budaya, arsitektur, kedokteran maupun cabang-cabang ilmu pengetahuan yang lain- menyebabkan Mesir sering disebut sebagai 'the mother of civilization' atau tempat lahirnya induk peradaban dunia.

Jejak peninggalan bangsa Mesir Kuno di sepanjang Sungai Nil tersebut sampai sekarang masih terpelihara dengan baik. Sebut saja, di Abu Simbel terdapat Kuil Ramses II; di Kalabsha (dekat Dam Aswan) terdapat Kuil Kalabsha; di Aswan Phlae terdapat Kuil Dewa Isis; di Edfu terdapat Kuil Dewa Horus; di Esna terdapat Kuil Khnum (Temple of Khnum); di Medinet Habu terdapat Kuil Raja Ramses III; di Gurnah terdapat terdapat Ramesseum Colossi of Memnon; di Luxor terdapat Kuil Dewa Amon; di Karnak (dekat Luxor) terdapat Kuil Karnak (Temple of Karnak); di Dendera terdapat Kuil Hathor; di Deir El-Bahari terdapat Kuil Raja Hatsheput; di Abydos terdapat Kuil Raja Seti I; di Gizeh (Giza) terdapat Sphinx -patung singa berkepala manusia yang hidungnya sekarang sudah jadi pesek- dan 3 buah piramida kuno.

Di samping itu tempat peninggalan Mesir kuno yang sering menjadi tujuan kunjungan wisatawan budaya adalah Sinai. Ya, di Pegunungan Sinai inilah Nabi Musa mendapat perintah Allah yang berjumlah 10 buah sehingga di kemudian hari dikenal sebagai The Ten Commandements. Di Gurun Sinai itu juga terdapat peninggalan orang Kristen kuno yaitu St Catherine Monastery (Biara Santa Catherine).

Semenanjung Sinai itu letaknya tidak jauh dari Suez. Jika disisi utara terdapat Terusan Suez maka di sisi barat dan selatan terdapat Laut Merah yang menjadi saksi pengejaran Nabi Musa oleh Firaun dan pasukannya. Konon, Firaun tenggelam dalam pengejaran ini dan jasadnya ditemukan beberapa waktu kemudian. Kini jasad yang telah dijadikan mumi tersebut tersimpan dengan rapi di Museum Nasional di Kairo. Jika ingin melihat jasad tersebut, Anda perlu menyiapkan 100 pound (1 pound Mesir sekitar Rp 1.700) per orang di luar tiket masuk museum. Jasad itu masih utuh termasuk rambut dan kulit yang telah mengeras.

Semenjak Bendungan Aswan berdiri, pertanian di sana semakin maju pesat. Pada arah luar kota di sepanjang Sungai Nil, kita dapat menikmati eksotika berupa aktivitas penduduk Mesir sedang bertanam kentang dan gandum serta sayuran seperti buncis, kacang panjang kol, fava, okra, terong, dan tomat dan juga buah-buahan seperti ara, kurma, jeruk, dan delima. Mangga yang dihasilkan negara ini rasanya sangat manis. Sering dijual di toko makanan dalam bentuk jus yang pekat. Mereka menyebutnya ashir. Hasil pertanian itu selain untuk konsumsi dalam negeri, sebagian juga diekspor ke Negara-negara tetangganya. Bendungan Aswan juga dimanfaatkan sebagai Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) bagi Mesir yang menjadi andalan utama pasokan energi untuk penerangan dan industri.

Di kiri dan kanan Sungai Nil terdapat gurun pasir yang luas. Di sebelah kiri Sungai Nil terdapat Gurun Pasir Barat- sering juga disebut Gurun Pasir Libia/Sahara Mesir yang luasnya 2/3 nya luas Negara Mesir. Di tengah gurun pasir yang sangat gersang dan berdebu ini- dengan kuasa Tuhan- terdapat Oasis Faiyum (Faiyum Depression) yang merupakan dataran rendah. Di sana terdapat danau air tawar, Danau Qurun, yang berada 53 m di bawah permukaan laut. Di sepanjang aliran sungai Nil, penduduk Mesir tinggal dan menggarap lahan pertanian di sekitar Oasis Faiyum. Sementara di sebelah kanan Sungai Nil (sisi Timur) terdapat juga gurun pasir yang sering disebut Gurun Pasir Timur atau Gurun Arab.

Di Pesisir Laut Tengah, terdapat banyak pantai berpasir putih indah. Beberapa kota yang terletak di dekat pesisir tersebut adalah Matruh, Roseta, El Mansuria dan Alexandria serta Port Said (Pelabuhan Said). Ke sanalah para keluarga kaya Mesir dan wisatawan pergi untuk sekadar 'ngadem' menghindar dari sengatan panas dan angin yang debu di Kairo. Suhu rata-rata di Kairo antara 32-35 derajat Celsius.

Bahkan kadang lebih panas lagi seperti di bulan September. Hujan kadang hanya turun 3 kali dalam setahun di Mesir, sehingga baik angin Barat maupun Timur yang berembus semuanya membawa debu pasir. Kota Alexandria yang terdapat tepat di bibir Lautan Mediterania ini juga terkenal karena dulu pernah menjadi ibu­kota Mesir. Setelah perang Salib ibukota Mesir dipindah ke Kairo, termasuk Ista­na Presiden dan rumah pribadinya, pindah ke daerah Sharmuze. Benteng-benteng pertahanan untuk menjaga musuh yang berasal dari laut masih berdiri kokoh di pinggir laut Mediterania ini dan sekarang dijadikan museum, yaitu Qait­bay Citadel Museum yang di­bangun oleh Sultan Qaitbay (882 AH-1477 AD).

Benar-benar Memanjakan Wisatawan

TAK afdol rasanya "bertemu" sungai seperti Sungai Nil kalau tak menyusuri alirannya. Maka, dengan taksi air yang sewa per jamnya 100 pound Mesir, saya meluncur di atas. Pada pinggir-pinggir sungai terdapat banyak hotel dan restoran dari yang bintang lima sampai yang kelasnya lebih rendah. Terdapat pula restoran kapal terapung, yaitu Rumah Makan Blue Nile yang menawarkan menu dengan hidangan khas Mesir dengan suguhan ikan yang konon ditangkap dari sungai itu.

Ada pula restoran keliling yang sepanjang hari bergerak menyusuri Sungai Nil. Restoran itu menawarkan kombinasi antara wisata air dan hidangan khas Mesir, Di malam hari kita dapat pula menikmati suguhan tari perut khas timur Tengah (Belly Dance) sambil menyusuri sungai di atas kapal tersebut. Kita bisa memilih kapal Golden Pharaoh untuk tujuan tersebut, namun bila kita menghendaki suasana dan tampilan yang lebih eksklusif, pilihannya bisa memilih restoran kapal Nile Crystal dengan tiket masuk 180 pound per orang (165 pound per orang untuk yang membawa ID diplomat). Bagi penggemar gambling, Sungai Nil juga menawarkan kasino bernama Casino Kasr el Nile yang terdapat di pinggir sungai.

Hotel besar bertaraf internasional berderet sepanjang sungai Nil dengan teras di luar yang menjorok ke bibir sungai. Sangat indah melihat pemandangan Sungai Nil di sore hari sambil menikmati semilirnya tiupan angin dan matahari sore dengan segelas capppucino atau ashir (jus mangga) yang rasanya manis dan pekat. Hotel Four Season serta Hyatt menawarkan rekreasi semacam itu sementara Hotel Sofitel Cairo adalah satu-satunya hotel yang menawarkan sensasi berenang di Sungai Nil. Hal itu dimungkinkan karena hotel tersebut membuat kolam sendiri di bibir sungai Nil tersebut.

Namun jika ingin menyusuri Sungai Nil seperti pelayaran yang dilakukan oleh orang-orang Mesir jadul, Anda dapat menyewa fellucas (perahu layar tradisional Mesir yang geraknya bergantung atas tiupan angin). Perahu seperti itu banyak disewakan di sekitar Aswan dan Luxor. Banyak wisatawan asing yang mencoba menggunakan perahu itu untuk menikmati sensasi pelayaran ala bangsa Mesir kuno.

Semua tawaran di atas merupakan tawaran yang menarik. Benar-benar memanjakan wisatawan. Masalahnya terletak pada kantung atau dompet Anda: limited atau unlimited? Kalau jawabannya yang pertama, maka simpan kembali semua keinginan dan Anda masih bisa menggunakan uang anda untuk berbelanja suvenir di Pasar Attaba, atau di Khan El Khalili Bazaar atau di toko Suni Papirus, membeli oleh-oleh berbagai lukisan kuno bergambar Ratu Cleopatra atau Nefertiti yang cantik di atas papirus (berasal dari pohon papirus, bahan ini dikemudian hari akan menjadi bahan utama pembuat kertas/paper seperti yang kita kenal sekarang).

Selain "kemewahan" di sepanjang Sungai Nil, jangan lupakan pula untuk pergi ke Jalan Anwar Sadat. Dinamakan demikian karena di sana terdapat Museum Anwar Sadat. Museum itu dibangun untuk menghormati Presiden Anwar Sadat yang terbunuh oleh salah seorang tentaranya sendiri di acara defile pasukan pada saat peringatan Hari Kemerdekaan Mesir tahun 1981.

Museum Anwar Sadat itu berbentuk piramid dan dihiasi dengan meriam yang digunakan dalam perang abad 18. Di situ terpajang pula patung sang mantan presiden dengan tulisan "Presiden masa perang dan damai."

Sumber: Suara Merdeka

Wisata Linggarjati Indah

Posted: 30 Sep 2010 05:58 AM PDT

Linggarjati merupakan tempat rekreasi yang sangat lengkap dengan lingkungan yang sangat sejuk, rindang dan asri. Konfigurasi umum lahan taman rekreasi ini berbukit-bukit, dengan kemiringan lahan agak curam, stabilitas tanah sedang, dan daya serap tanah baik, serta kualitas lingkungan cukup. Serta didaerah ini terdapat tumbuh-tumbuhan tropis berhawa sejuk cocok untuk perkemahan.

Fasilitas yang tersedia disini adalah kolam renang dengan standar Nasional dengan dilengkapi 2 buah luncuran yang panjangnya 25 M, juga disediakan kolam renang untuk anak-anak 2 buah kolam dengan air mancur yang sangat disenangi anak-anak. Aktivitas yang dapat dilakukan di taman rekreasi ini adalah berenang, menikmati pemandangan dan berjalan-jalan di sekitar taman dll. serta kebersihan yang selalu dijaga.

TARIF MASUK DAN FASILITAS
Pintu Masuk Gapura Harga
- Dewasa Rp. 4.000 / orang
- Anak- anak Rp. 3.500 / orang

Parkir kendaraan Harga
- Motor Rp. 4.000 / Motor
- Mobil sedan Rp. 5.000 / Mobil
- Truk / Bus Rp. 10.000 / Bus

Kolam renang Harga
- Dewasa Rp. 5.000 / orang
- Anak -anak Rp. 4.000 / orang

Sepeda Air Harga
- Dewasa /
Anak 2 orang Rp. 10.000 / 15 menit

Aneka Mainan Anak- anak Harga
- Mobil koin Rp. 3.000 / anak
- Kereta Api Mini Rp. 3.000 / anak
- Kuda Putar dll Rp. 3.000 / anak

Villa / Cottage Harga
- Single Room Rp. 66.000 – Rp. 82.500.-
- Standar Room Rp. 66.000 – Rp. 110.000.-
- Familiy Room Rp. 110.000 – Rp. 165.000.-

Aula / Gedung Pertemuan Harga
- Sehari semalam Rp. 825.000.-
- ½ hari Rp. 550.000.-
- Extrabed Rp. 15.000.-

Alamat : Jl. Linggarjati No.04 Telp(0232) 613188
Kecamatan : Cilimus Kab Kuningan
Jenis Wisata : Hiburan/ Rekreasi
Daya Tarik : Kolam Renang, Sepeda air, Aneka Mainan anak- anak, Villa/Cottage, Aula gedung Pertemuan, restoran, perkemahan,Out bond
Jarak Tempuh : 1 km dari perempatan Bojong
Untuk menuju ke taman rekreasi ini dapat menggunakan kendaraan pribadi yang akan menempuh jarak 2 km dari Kecamatan Cilimus. Selain itu juga dapat menggunakan angkutan kota dengan jurusan Cipanas-Tarogong dengan biaya Rp. 1.000-1.500, dengan Ojek dengan harga Rp. 5000-6000. Adapun kondisi jalan menuju kawasan linggarjati melalui Cibeureum yang sangat mengesankan pemandangannya.
Jumlah penduduk 1.250 jiwa

Sumber: wisatakuningan.com

Potlot Adventure Selanjutnya...

Wednesday, September 29, 2010

Alamendah's Blog

Alamendah's Blog


Daftar Cagar Alam Indonesia di Sumatera

Posted: 29 Sep 2010 03:02 AM PDT

Daftar cagar alam Indonesia di Sumatera merupakan daftar cagar alam yang terletak di pulau Sumatera, Indonesia. Daftar cagar alam di seluruh Indonesia terdiri atas beberapa artikel yang meliputi daftar cagar alam (CA) di Pulau Sumatera, CA Pulau Jawa, CA Nusa … Continue reading

Alamendah's Blog Selanjutnya...

Potlot Adventure

Potlot Adventure


Gedung Perjanjian Linggarjati

Posted: 29 Sep 2010 06:31 AM PDT

Gedung Perundingan Linggarjati merupakan tempat bersejarah yang didukung dengan lingkungan yang sangat sejuk, rindang dan asri. Konfigurasi umum lahan taman rekreasi ini berbukit-bukit, dengan kemiringan lahan agak curam, stabilitas tanah sedang, dan daya serap tanah baik, serta kualitas lingkungan cukup. Serta didaerah ini terdapat tumbuh-tumbuhan tropis berhawa sejuk. Lokasi Gedung Perjanjian linggarjati di kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Fasilitas yang tersedia disini adalah benda bersejarah yaitu naskah perundingan, ruangan rapat, kamar tidur, miniatur perundingan bangsa Indonesia dengan Belanda, dll.

Untuk menuju ke taman rekreasi ini dapat menggunakan kendaraan pribadi yang akan menempuh jarak 2 km dari Kecamatan Cilimus. Selain itu juga dapat menggunakan angkutan kota dengan jurusan Cipanas-Tarogong dengan biaya Rp. 1.000-1.500, dengan Ojek dengan harga Rp. 5000-6000. Adapun kondisi jalan menuju kawasan linggarjati melalui Cibeureum yang sangat mengesankan pemandangannya.

Potlot Adventure Selanjutnya...

Tuesday, September 28, 2010

Alamendah's Blog

Alamendah's Blog


Spesies Tanaman Prioritas Konservasi Ditetapkan LIPI

Posted: 28 Sep 2010 04:03 AM PDT

Spesies tanaman prioritas konservasi ditetapkan oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dalam Workshop Penetapan Spesies Prioritas Konservasi: Dipterocarpaceae dan Thymelaeaceae yang digelar di Kebun Raya Bogor Senin, 27 September 2010. Dalam workshop ini LIPI menetapkan 2 suku (famili) tumbuhan sebagai … Continue reading

Alamendah's Blog Selanjutnya...

Potlot Adventure

Potlot Adventure


Pulau Sumba, Tawaran Berwisata ke Masa Silam

Posted: 28 Sep 2010 06:43 AM PDT

Foto-foto: Istimewa PASIR PUTIH – Pantai Rua, sekitar 20 km dari Kota Waikabubak, Sumba Barat, NTT, menawarkan panorama pantai yang berpasir putih. Pantai yang masih jauh dari keramaian ini belum dijamah secara profesional sebagai objek wisata (atas).

WAIKABUBAK – Ketika menjejakkan kaki di perkampungan tua di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) sesaat bayangan kehidupan modern seolah lenyap. Kenyataan di depan mata menunjukkan sisa kehidupan dari masa prasejarah, zaman megalit. Sumba memberikan panorama kontras yang unik. Di satu sisi, tawaran dunia modern tak terelakkan dan terpaksa berhadapan dengan warisan tradisi masa lalu yang sangat kental di sisi yang lain.

Sumba ternyata bukan sekadar padang sabana, yang akrab dengan ringkikan kuda sandel. Juga, bukan sekadar menawan mata ketika kaum pria mempertontonkan kemahiran berkuda, dengan tubuh duduk tegap di punggung kuda mengiring ternak gembalaannya.
Sekilas, hamparan sabana menunjukkan kegersangan di saat kemarau atau tak lebih dari padang rumput hijau di saat musim hujan. Tapi, sabana itu merupakan sumber makanan ternak bagi kaum peternak. Untuk itu, wilayah Sumba Timur dijuluki sebagai "matawai amahu pada jara hamu" atau "mata air yang bagus bagi peternakan kuda". Sementara Sumba Barat menegaskan sebagai daerah sabana dengan julukan "pada eweta manda elu" atau "padang rumput yang hijau".
Pulau yang dikenal sebagai Pulau Sandelwood ini menyimpan situasi kontras yang tampak di Waikabubak, Ibukota Kabupaten Sumba Barat. Sepintas, kota ini tak berbeda dengan kota kabupaten lain di NTT. Sejumlah ruas jalan sudah licin berlapis hotmix, yang meliuk-liuk di bawah perbukitan. Namun, kalau kaki berbelok arah untuk menapaki bukit, di sana akan ditemui kehidupan dengan deretan rumah tradisional yang seolah tak terjangkau perubahan zaman.
Di kota ini, ada sejumlah kampung tua yang bisa dinikmati keasliannya, seperti Kampung Tarung, Tambelar, Dessa Elu, Bodo Ede, dan Kampung Paletelolu. Kampung Tarung, misalnya, merupakan kampung tua yang terletak persis di jantung kota. Sama dengan yang lain, kampung ini dipenuhi dengan deretan rumah menara beratap ilalang, rumah tradisional khas Sumba.
Rumah tradisional Sumba terdiri dari tiga bagian. Lantai paling dasar merupakan kandang ternak (kuda). Kemudian, lantai dua merupakan tempat keluarga, tempat tidur dan perapian terletak persis di bagian tengah. Sedangkan, bagian menara merupakan gudang atau tempat menyimpan persediaan pangan.
Untuk menuju ke lantai dua terdapat dua pintu. Fungsi dari setiap pintu terkait erat dengan polarisasi gender. Pintu utama biasanya diperuntukkan bagi tamu dan kaum lelaki. Sedangkan pintu belakang digunakan untuk aktivitas yang melekat dengan kaum perempuan. Pintu belakang ini boleh dikatakan menjadi pintu kaum perempuan. Pada masa lalu, sangat pantang bagi kaum perempuan untuk masuk melalui pintu kaum pria. Tapi, kini kedua pintu itu bisa dilalui kaum pria maupun perempuan tanpa harus merasa bersalah.
Nuansa masa lalu kian sempurna ketika rumah tradisional itu berpadu dengan kuburan batu, yang mengingatkan kehidupan masa megalitikum—zaman batu besar—salah satu babak zaman prasejarah. Tak salah lagi, Sumba merupakan sorga bagi peneliti megalit.
Di setiap sudut kota dan kampung begitu mudah Anda menemukan menhir—batu besar seperti tiang atau tugu yang ditegakkan di tanah, sebagai tanda peringatan dan lambang arwah nenek moyang. Begitu juga dolmen—monumen prasejarah berupa meja batu datar yang ditopang tiang batu, dalam berbagai ukuran sangat mudah dijumpai di setiap kampung.
Tapi, dalam satu dasawarsa terakhir, kebiasaan untuk menarik batu kubur yang menyerupai meja batu itu kian meredup, kalau tidak mau dikatakan hilang. Pada masa lalu, orang Sumba yang sudah berusia lanjut akan memikirkan, di mana harus dikubur ketika meninggal. Untuk itu, semasa hidup, ia akan membuat batu kubur yang melibatkan ratusan orang selama berhari-hari.
Memang, menyiapkan satu kuburan batu bukanlah perkara gampang, karena membutuhkan pengorbanan materi yang cukup besar. Rupanya, faktor materi ini menyebabkan orang lebih memilih untuk membuat kuburan dari beton daripada harus menarik batu kubur dari jarak sekitar 2 atau 3 km yang menelan anggaran cukup besar.

Marapu
Berbagai ornamen masa lalu itu tidaklah berdiri sendiri, melainkan terkait erat kehidupan sebagian masyarakat Sumba yang menganut agama tradisional Marapu. Marapu merupakan agama asli orang Sumba sebelum disentuh pengaruh agama Kristen. Kini, komunitas Marapu semakin terdesak seiring tak ada jaminan dari negara akan eksistensi dari keyakinan di luar enam agama resmi negara.
Meski tanpa pengakuan dari negara, komunitas Marapu tetap eksis dalam menjalankan upacara keagamaan, termasuk upacara kelahiran, perkawinan, kematian, dan syukuran. Bahkan, komunitas Marapu di wilayah Kota Waikabubak mengenal adanya wula podu (bulan suci) selama satu bulan sekitar Oktober dan November setiap tahun.
Penentuan bulan suci itu tidak berdasarkan kepada kalender masehi, tapi berdasarkan perhitungan tetua adat, dengan mengacu kepada gejala alam dan benda langit, terutama bulan. Tidak adanya waktu yang tetap membuat upacara ini sulit masuk dalam jadwal kunjungan wisata.
Upacara wula podu ini diselenggarakan di tiga kampung utama, yakni di Wee Bangga (sekitar 15 km dari Waikabubak), Kampung Bodo Maroto (sekitar 3 km dari Waikabubak) dan Kampung Tarung. Selama bulan suci itu, sama sekali tidak diperkenankan adanya pesta, termasuk menabuh gong. Praktis, selama bulan suci hanya gong dari ketiga kampung itu yang boleh ditabuh untuk mengiringi upacara keagamaan.
Bahkan, komunitas Marapu yang meninggal dalam bulan suci langsung dikubur tanpa upacara yang lazim dilakukan bagi orang meninggal. Tapi, setelah melewati bulan suci keluarga si mati bisa menggelar upacara resmi, yang biasanya ditandai dengan pemotongan ternak.
Pada saat wula podu itu, semua suku (kabisu) akan berkumpul di rumah induk masing-masing untuk melakukan upacara sekaligus menjadi ajang pertemuan keluarga. Pada umumnya, semua rumah adat yang di Kampung Tarung merupakan rumah utama dari setiap suku.
Upacara puncak wula podu diwarnai dengan berbagai tarian adat yang ditarikan seharian penuh, dari pagi hingga petang. Semua tarian itu hanya bisa disaksikan sekali dalam setahun (saat wula podu). Para penari baik kaum pria maupun perempuan mengenakan perlengkapan adat resmi. Selain diiringi gong, para rato (tetua adat) juga silih berganti melantunkan syair-syair adat yang ditujukan kepada pencipta.
Selain upacara wula podu, komunitas Marapu di Sumba Barat juga mempunyai upacara adat pasola, yang sangat atraktif. Sama dengan wula podu, pagelaran pasola dilakukan berdasarkan perhitungan kaum tetua adat. Hal ini menjadi kendala tersendiri bagi wisatawan untuk merencanakan perjalanan.

Pesona Budaya
Pasola merupakan perang berkuda yang melibatkan dua kelompok besar pasukan berkuda dan saling menyerang dengan senjata lembing kayu. Pasola digelar sekali dalam setahun, antara Pebruari dan Maret di empat wilayah di Sumba Barat, yakni di Wanokaka, Lamboya, Gaura dan Kecamatan Kodi.
Kecuali wula podu dan pasola, upacara kematian dan perkawinan juga menyimpan pesona budaya tersendiri. Seseorang yang meninggal dunia, tidak akan serta merta dikuburkan. Tapi, bisa dibiarkan antara tiga sampai satu pekan di rumah sebelum dimakamkan. Setiap hari, keluarga duka harus menjamu tamu yang melayat dengan makanan dan minuman.
Pada hari pemakaman, sejak subuh tetua adat sudah menyampaikan doa dan syair adat bagi kemuliaan roh si mati. Penyampaian doa itu diiringi dengan tabuhan gong berirama sendu, yang bisa membangkitkan perasaan duka mendalam. Sebelum pemakaman, akan dilakukan pemotongan ternak dengan jumlah yang sesuai dengan kemampuan keluarga duka.
Hanya saja, pemotongan ternak itu sangat jauh dari perhitungan ekonomis. Bahkan, sekitar akhir dekade 1980-an, Pemda Sumba Barat pernah mengeluarkan kebijakan untuk membatasi pemotongan ternak maksimal lima ekor. Pasalnya, ketika itu Pemda menyaksikan pemotongan ternak yang sangat berlebihan.
Upacara perkawinan, juga tidak kalah menyimpan daya tarik. Namun, ini membutuhkan keberuntungan wisatawan untuk menyaksikan upacara perkawinan, terutama ketika terjadi pembicaraan mengenai belis (mas kawin). Sebab, belis dalam rupa ternak itu bisa mencapai puluhan ekor kuda, kerbau dan sapi yang harus diserahkan ke keluarga perempuan. Apalagi, kalau perkawinan itu melibatkan kaum "darah biru".
Namun, mas kawin yang besar itu, biasanya mendapat imbalan yang setimpal dari pihak perempuan berupa kain dan perhiasan. Faktor keseimbangan ini biasanya sangat terjaga, guna menghindari dominasi dari satu pihak.

Pesona Alam
Pulau Sumba sesungguhnya bukan hanya menawarkan wisata budaya. Pesona alamnya pun tak kalah memikat. Setelah letih menyaksikan objek budaya, wisatawan bisa menyegarkan diri dengan menyaksikan air terjun di Weikelo Sawah, sekitar 9 km dari Waikabubak. Air terjun yang pernah dimanfaatkan sebagai sumber listrik itu menawarkan panorama yang alami, dengan sumber air dari gua yang cukup besar. Bila masih tertarik dengan air terjun, wisatawan bisa bergerak ke arah selatan Kota Waikabubak (sekitar 20-an km), di sana terdapat air terjun Laikanino, yang juga menawarkan pesona alam yang lain.
Wisatawan yang tertarik untuk menyaksikan laut, ada sejumlah pantai yang berpasir putih, terutama di pantai selatan. Seperti, pantai Rua (20 km dari Waikabubak), Wanokaka (15 km dari kota), Nihiwatu (25 km dari kota) dan Marosi sekitar 35 km dari kota. Panorama di sana dijamin masih asli, dan belum tersentuh polusi apa pun. Bahkan, nyaris tak ditemukan adanya sampah plastik. Garis pantai memanjang, berpasir putih dan air laut biru bening merupakan kekhasan pantai selatan.
Laut pantai selatan terkadang menunjukkan perangai yang tenang dan bersahabat. Tapi, terkadang perangai itu berubah menjadi gulungan ombak yang menawarkan tantangan kepada peselancar untuk menaklukkannya.
(Sinar Harapan/daniel duka tagukawi)

Potlot Adventure Selanjutnya...

Monday, September 27, 2010

Alamendah's Blog

Alamendah's Blog


Penyebab dan Dampak Pencemaran Air Oleh Limbah Pemukiman

Posted: 27 Sep 2010 03:56 AM PDT

Penyebab dan dampak pencemaran air oleh limbah pemukiman sepertinya menjadi salah satu sumber utama dan penyebab pencemaran air yang memberikan dampak paling kentara terutama pada masyarakat perkotaan di Indonesia. Limbah pemukiman (rumah tangga) yang menjadi salah satu penyebab pencemaran air … Continue reading

Alamendah's Blog Selanjutnya...

Sunday, September 26, 2010

Alamendah's Blog

Alamendah's Blog


Daftar Cagar Alam Indonesia di Pulau Kalimantan

Posted: 26 Sep 2010 03:22 AM PDT

Daftar cagar alam Indonesia di pulau Kalimantan merupakan daftar cagar alam yang terletak di pulau Kalimantan, Indonesia. Daftar ini merupakan seri daftar cagar alam di seluruh Indonesia yang kemudian saya sajikan dalam beberapa artikel meliputi daftar cagar alam (CA) di … Continue reading

Alamendah's Blog Selanjutnya...

Potlot Adventure

Potlot Adventure


Wisata Benteng

Posted: 26 Sep 2010 05:37 PM PDT

Di awal abad ke-15, Maluku Utara adalah wilayah yang pertama-tama menjadi tujuan pencari rempah-rempah. Sisa-sisa peninggalan masa keemasan Maluku utara masih bisa disaksikan. Maluku Utara adalah propinsi yang banyak terdapat benteng pertahanan peninggalan bangsa Eropa.

Benteng Kalamata misalnya, benteng yang ada di kota Ternate ini dibangun sekitar tahun 1540 oleh Pigafetta, seorang berkebangsaan Portugis. Sementara nama Kalamata diambil dari seorang pangeran dari Ternate.

Wisata sejarah ke benteng ini pengunjung juga akan disuguhkan pemandangan alam sekitar yang memukau. Wisata menyusuri benteng-benteng di Maluku hampir bisa di lakukan di seluruh wilayah provinsi ini.

Mengunjungi kesultanan Ternate juga menjadi pilihan menarik wisata sejarah di Maluku Utara. Benda-benda bersejarah kesultanan Ternate dapat ditemui di dalam istana yang masih terjaga dengan baik ini. Disekitar istana ini pun berdiri masjid kesultanan yang tak kalah bersejarah.

Sumber: Majalah Travel Club

Potlot Adventure Selanjutnya...

Saturday, September 25, 2010

Alamendah's Blog

Alamendah's Blog


Pohon dan Buah Ceremai dan Aneka Manfaat

Posted: 25 Sep 2010 05:07 AM PDT

Pohon ceremai merupakan pohon dengan nama buah yang sama. Pohon ceremai yang menghasilkan buah berasa masam (asam) seperti belimbing wuluh ini ternyata memiliki aneka manfaat khususnya sebagai tumbuhan obat-obatan (herbal). Ceremai, cerme atau cereme dalam nama ilmiah (latin) disebut Phyllanthus … Continue reading

Alamendah's Blog Selanjutnya...

[New post] Buku-buku Hanya Rp 15 Ribu (3), Klik Pesan Buku

Buku-buku Hanya Rp 15 Ribu (3), Klik Pesan Buku

dekadeku | 26 September 2010 pada 1:30 am | Tag: buku hanya 15 ribu, buku-buku | Categories: Buku dari Dekadeku | URL: http://wp.me/pGrDA-cr
Tajdid Muhammadiyah
undefined

Judul Buku : Tajdid Muhammadiyah
Pengarang : Heri Sucipto - Nadjamuddin Ramly
Ukuran : 13,5 x 21 - 277 hal
Harga SC : Rp 34,000
Deskripsi:

OUT OF STOCK.

Sejak awal didirikan, Muhammadiyah telah berketetapanhati menjadi salah satu tonggak penting yang akan mewarnai percaturan kehidupan bangsa Indonesia.Muhammadiyah mengejawantahkan percaturan itu dalam bentuk pencerahan gagasan dan moral dalam laku hidup tidak saja bagi warga Muhammadiah, tapi juga segenap bangsa Indonesia. Dengan begitu Muhammadiyah akan dapat membantu mencerdaskan masyarakat dalam segala dimensi kehidupan. Itu sebabnya, hadirnya buku ini sangat penting sebagai bentuk pencerahan (tajdid) yang tiada henti dan telah dilakukan para tokoh pendahulu Muhammadiyah untuk dilanjutkan oleh generasi berikutnya.
KH. Dr. Dr. Tarmizi Taher
Mantan Menteri Agama, Ketua korps Nasional Mubaliqh Muhammadiyah

Buku ini diharapkan bisa menumbuhkan sekaligus meneguhkan etos puritan bagi kesalehan sosial yang tak terbatas di kalangan aktivis dan anggota Muhammadiyah, tapi juga bagi kalangan publik masyarakat . Etos puritan bagi kesalehan sosial yang banyak dalam banyak hal mencerminkan tradisi hidup sufi inilah sebenarnya yang dibutuhkan bagi bangsa ini untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi nrgeri ini yang begitu rumit dan kusut.
Prof. Dr. Abdul Munir Mulkhan
Pemikir, Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta

Komentari tulisan ini


Trouble clicking? Copy and paste this URL into your browser: http://subscribe.wordpress.com

[New post] Buku-buku Hanya Rp 15 Ribu (3), Klik Pesan Buku Selanjutnya...

[New post] Buku-buku Hanya Rp 15 Ribu (2), Klik Pesan Buku

Buku-buku Hanya Rp 15 Ribu (2), Klik Pesan Buku

dekadeku | 26 September 2010 pada 1:23 am | Tag: buku hanya 15 ribu, buku-buku | Categories: Buku dari Dekadeku | URL: http://wp.me/pGrDA-cp
Resep Tetap Sehat dan Terhindar dari Stress
undefined

Judul Buku : Resep Tetap Sehat dan Terhindar dari Stress
Pengarang : Amru Badran
Ukuran : 13x20.5 cm, 126 halaman
Harga SC : Rp 22,000
Deskripsi:

Memiliki kesehatan fisik dan mental, tentu harapan setiap manusia. Karena, sehat itu modal paling mendasar bagi tubuh kita untuk melakukan segala aktifitas. Banyak ajaran agama yang menganjurkan kita untuk menjaga kesehatan untuk kehidupan dan kesejahteraan yang lebih baik di masa mendatang.
Buku di hadapan Anda ini mengupas bagaimana keterkaitan kesehatan dan olahraga dengan timbulnya penyakit stress. Kita tahu stress muncul akibat akumulasi permasalahan dan tekanan batin yang hebat. Di masa modern kini tak sedikit orang terkena stress lantaran mereka tak menghiraukan aspek kesehatan fisik dan rohaninya.
Karya sederhana ini menjelaskan semuanya itu. Menghindari stress antara lain dapat dilakukan dengan membiasakan diri berolahraga dan melakukan relaksasi. Manfaat keduanya sangat jelas sangat dan nyata. Olahraga membuat pikiran dan badan kita sehat, bugar, dan jernih. Begitupun dengan relaksasi, dapat membuat ketenangan jiwa, pola pikir positif, dan berbagai macam faedah lainnya.
Dengan berelaksasi pula, bermanfaat bagi perbaikan kualitas tidur, menurunkan bobot tubuh, memperbaiki ingatan, mengatur keseimbangan otak, mengurangi jumlah keringat, mengurangi tekanan depresi, menurunkan tingkat ketegangan syaraf dan sera¬ngannya, mengurangi rasa sakit di tubuh, membantu menurunkan tekanan darah, menurunkan tingkat sakit kepala sebelah (mig¬ran), mengurangi dampak suara-suara yang bising, memperbaiki kualitas kerja, dan meminimalisir gangguan pencernaan, khususnya colitis syaraf. Pembahasan terasa kian lengkap karena dilengkapi dengan tatacara melakukan relaksasi, serta tahapan-tahapannya. Jadi, siapapun dan apapun profesi Anda, patut membaca buku ini.

Komentari tulisan ini


Trouble clicking? Copy and paste this URL into your browser: http://subscribe.wordpress.com

[New post] Buku-buku Hanya Rp 15 Ribu (2), Klik Pesan Buku Selanjutnya...