Saturday, April 30, 2011

Alamendah's Blog

Alamendah's Blog


Orangutan Kalimantan atau Pongo pygmaeus

Posted: 30 Apr 2011 03:45 PM PDT

Orangutan kalimantan atau Pongo pygmaeus adalah salah satu spesies orangutan disamping orangutan sumatera. Sesuai namanya, orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus) hidup di pulau Kalimantan dan merupakan spesies endemik pulau tersebut. Meskipun populasinya lebih banyak dibandingkan orangutan sumatera, namun bukan berarti orangutan … Continue reading

Alamendah's Blog Selanjutnya...

Friday, April 29, 2011

Alamendah's Blog

Alamendah's Blog


Mengenal CITES dan Apendiks CITES

Posted: 29 Apr 2011 03:45 PM PDT

Mengenal CITES dan Apendiks CITES ini merupakan artikel pendahulu sebelum nantinya Alamendah’s Blog menyajikan daftar hewan dan tumbuhan yang perdagangannya diatur secara internasional. CITES dan Apendiks CITES memang terkait erat dengan pengaturan perdagangan hewan (binatang) dan tumbuhan secara internasional. CITES … Continue reading

Alamendah's Blog Selanjutnya...

Thursday, April 28, 2011

Alamendah's Blog

Alamendah's Blog


Hewan yang Paling Banyak Dikonsumsi

Posted: 28 Apr 2011 03:44 PM PDT

Hewan apa yang paling banyak dikonsumsi manusia di seluruh dunia?. Sebuah artikel sederhana di situs National Geografic Indonesia mengungkapnya. Meski tidak menyebutkan dengan pasti sumber data tentang hewan yang paling banyak dikonsumsi (dimakan) manusia tersebut, tetapi jumlah binatang untuk konsumsi … Continue reading

Alamendah's Blog Selanjutnya...

Wednesday, April 27, 2011

Alamendah's Blog

Alamendah's Blog


Coral Day 2011; Satu Hari untuk Terumbu Karang

Posted: 27 Apr 2011 03:45 PM PDT

Coral Day 2011, Satu Hari untuk Terumbu Karang, demikian nama dan gerakan ini. Coral Day atau Indonesia for Coral Day merupakan sebuah gerakan untuk menyelamatkan terumbu karang (coral). Gerakan Coral Day dicetuskan pertama kali pada tanggal 22 April 2010, bertepatan … Continue reading

Alamendah's Blog Selanjutnya...

Tuesday, April 26, 2011

Alamendah's Blog

Alamendah's Blog


Palem Jawa (Ceratolobus glaucescens) Rotan Endemik Jawa

Posted: 26 Apr 2011 05:06 PM PDT

Palem jawa atau Ceratolobus glaucescens rotan endemik Jawa. Namanya memang lebih dikenal sebagai palem jawa bukannya rotan jawa, meskipun jenis tumbuhan endemik jawa ini termasuk jenis rotan. Namun penamaannya sebagai palem juga tidak salah karena rotan memang termasuk anggota famili … Continue reading

Alamendah's Blog Selanjutnya...

Monday, April 25, 2011

Alamendah's Blog

Alamendah's Blog


Nama Tumbuhan Pada Kelurahan di Jakarta Selatan

Posted: 25 Apr 2011 03:45 PM PDT

Nama tumbuhan pada kelurahan di Jakarta Selatan ini melanjutkan artikel Alamendah sebelumnya tentang nama-nama tumbuhan yang menjadi asal usul (toponimi) nama kelurahan di Jakarta Barat dan nama kelurahan di Jakarta Pusat. Seperti halnya di Kota Admistratif di DKI Jakarta lainnya, … Continue reading

Alamendah's Blog Selanjutnya...

Aku Ingin Hijau

Aku Ingin Hijau


Ayo, Selamatkan Sungai Citarum dan Raih Hadiahnya!

Posted: 24 Apr 2011 06:43 AM PDT

Referensi: kompasiana.com

Ketidaksadaran masyarakat atau ketidakpedulian pemerintah yang membuat sungai-sungai di Indonesia khususnya sungai yang melewati kota-kota besar dan padat pemukiman penduduk, menjadi tercemar. Limbah industri, sampah dan semacamnya, menjadi faktor utama rusaknya ekosistem dan aliran sungai serta kian memperburuk tampak dan kondisi sungai yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia dan makhluk lainnya.

Ajakan untuk kembali mencintai dan merawat lingkungan yang populer dengan sebutan "Go Green", terkadang hanya dirasakan dalam sebuah seremonial dan tidak tertanam dalam setiap individu. Beberapa waktu lalu sampai kini, Harian KOMPAS melakukan ekpedisi sungai Citarum yang menjadi sumber pengairan masyarakat di Jawa Barat. Laporan tentang ekspedisi Citarum ini akan dimuat di Harian KOMPAS dan Liputan Khusus (Lipsus) KOMPAS.com pada 25 April sampai 4 Mei 2011.

Terkait hal itu, Harian KOMPAS dan Kompasiana mengajak Kompasianers untuk berkontribusi melalui tulisan dalam bentuk reportase (cerita) atau opini tentang sungai Citarum dan sungai-sungai di Indonesia yang terangkum dalam Lomba menulis-Ekspedisi Citarum.

Lomba akan berlangsung selama Lipsus di KOMPAS.com dan setiap tulisan yang dikirimkan akan ditayangkan juga dalam microsite Lipsus ekspedisi Citarum di KOMPAS.com. Adapun promosi liputan Ekspedisi Citarum ini bisa dibaca di Harian Kompas edisi Sabtu (halaman 12) dan Minggu, 23-24 April 2011, sekaligus informasi mengenai ketentuan lomba menulis di Kompasiana, juga kuis di Facebook yang memperebutkan 10 T-Phone.

- Ada dua tema yang telah ditentukan, yakni:

1. Cerita seputar Citarum (Tema Utama)

2. Cerita penyelamatan sungai-sungai di Indonesia yang bisa dijadikan contoh dalam menyelamatkan Citarum.

- Adapun syarat dan ketentuan untuk mengikuti lomba ini, yaitu:

    • Peserta terdaftar sebagai anggota Kompasiana (Kompasianer)
    • Tulisan bersifat baru, orisinal (bukan karya orang lain atau hasil plagiat), dan tidak sedang dilombakan di tempat lain
    • Konten tulisan sesuai tema yang telah ditentukan
    • Dapat mengirimkan lebih dari satu tulisan
    • Tulisan yang dikirim dalam bentuk reportase (cerita) dan opini, bukan fiksi
    • Memasukkan tag "selamatkancitarum" dalam setiap tulisan
  • Lomba dimulai pada tanggal 25 April sampai 4 Mei 2011

Hadiah:

Tim juri akan memilih tiga tulisan terbaik yang berhak mendapatkan voucher belanja di TB. Gramedia, masing-masing Rp. 1.500.000 dan tiket Premiere XXI serta paket souvenir KOMPAS. Pemenang akan diumumkan pada tanggal 13 Mei 2011.

Ayo, selamatkan Citarum dan raih hadiahnya! (RUL)


Filed under: Agenda Hijau, Berita Lingkungan Lokal

Aku Ingin Hijau Selanjutnya...

Anang's Blog

Anang's Blog


Performa Inkonsisten Arsenal

Posted: 24 Apr 2011 06:36 PM PDT


NANJAK DI AWAL, NYUNGSEP DI AKHIR MUSIM


Menggebrak di awal hingga pertengahan musim dan melempem di akhir musim. Begitulah kilas perjalanan tim gudang peluru di kancah EPL beberapa musim terakhir. Dan yang terkini, Arsenal malah kehilangan beberapa poin untuk meraih ambisinya merebut gelar bergengsi Liga Inggris....

Tiga pertandingan terakhir dilalui tanpa kemenangan. Dua hasil seri dan sekali kalah adalah raihan anak asuh Arsene Wenger.... Walhasil peluang juara menjadi semakin kecil.... Sangat kecil...

Yup... Inkonsistensi Arsenal masih menjadi musuh besar dalam mengarungi satu musim penuh di Liga Inggris. Bagaimana tidak, problem ini sudah mengakar di tim ini.... Selalu tampil trengginas mulai awal musim.... Lantas terpuruk di saat-saat penting...

Yah, sekali lagi kami masih rindu piala-piala itu....

Anang's Blog Selanjutnya...

Sunday, April 24, 2011

Alamendah's Blog

Alamendah's Blog


(Maaf) Belum Bisa BW

Posted: 24 Apr 2011 04:22 PM PDT

(Maaf) untuk sementara waktu Alamendah belum bisa BW (Blogwalking) ke blog sobat-sobat. Ini lantaran sejak bulan April 2011 ini saya musti berkutat dengan berbagai kegiatan offline yang tidak bisa ditinggalkan. Akibatnya kegiatan blogwalking dan silaturrahmi ke blog para sahabat sedikit … Continue reading

Alamendah's Blog Selanjutnya...

Saturday, April 23, 2011

Alamendah's Blog

Alamendah's Blog


Jual Aneka Hewan Langka Online

Posted: 23 Apr 2011 03:45 PM PDT

Jual aneka hewan (binatang) langka secara online. Yups, di blog ini berbagai jenis binatang atau hewan langka dijual secara online untuk dijadikan binatang peliharaan. Mulai dari berbagai jenis burung langka semacam Kakatua jambul kuning, elang jawa, alap-alap, burung hantu, dan … Continue reading

Alamendah's Blog Selanjutnya...

Potlot Adventure

Potlot Adventure


Hening Pantai-Pantai Gunung Kidul

Posted: 22 Apr 2011 10:49 PM PDT

Menikmati pantai di Yogyakarta? Barangkali, sebagian besar orang akan menyebut Pantai Parangtritis menjadi tujuan. Sebenarnya tak hanya di Parangtritis wisatawan bisa menikmati deburan ombak dan keindahan alam pantai. Ada banyak pantai di Yogyakarta dengan panorama yang mengagumkan.

Coba saja menjelajah ke Kabupaten Gunungkidul, masih di Provinsi DI Yogyakarta, dengan garis pantai mencapai 97,76 km, kabupaten ini memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi tujuan wisata pantai. Setidaknya terdapat 46 lokasi pantai menawan di kabupaten ini. Beberapa tempat memang sudah cukup dikenal dan selalu menjadi lokasi favorit pelesiran wisatawan, baik lokal maupun pelancong mancanegara. Sebut saja Pantai Baron, Sundak, Kukup, atau Wediombo.

Di sekitar Pantai Wediombo, terdapat beberapa pantai lain yang lokasinya berdekatan dan tentunya memiliki keindahan yang tak kalah menakjubkan. Kelebihan lain adalah kondisi alamnya masih relatif terjaga. Cocok bagi penggemar aktivitas di alam terbuka, bersepeda atau sekadar berjalan-jalan menyusuri sepanjang pasir bibir pantai. Seperti yang tersaji di Pantai Jungwok, dari Wediombo untuk mencapai pantai ini cukup dengan berjalan kaki ke arah Timur.

Pemandangan birunya laut nampak dari ketinggian tebing bakal jadi teman seperjalanan. Bagi penggemar wisata memancing, Pantai Jungwok wajib disinggahi. Banyak wisatawan dari Yogyakarta dan Wonogiri sengaja datang melampiaskan hobi memancing mereka disini.

Masih dikawasan Wediombo, terdapat pantai yang dikelilingi dua bukit di kanan-kirinya, dengan pasir putihnya, Pantai Pulutan seakan mengajak pengunjung untuk berleyeh-leyeh. Pulutan pun salah satu tempat tujuan para pemancing, berbagai jenis ikan hias banyak terdapat di sini.

Jangan lupa, kunjungi pula Pantai Watu Lumbung, terletak di sebelah barat Wediombo, pantai ini berupa tanjung dengan tebing curam. Keindahan Watulembung sering disejajarkan dengan Tanah Lot di Bali.

Pemandangan tak kalah indah ditawarkan Pantai Sedahan, selain cantik, kawasan sekitarnya masih alami. Dengan kondisi pantainya yang cukup luas, Sedahan cocok untuk wisata keluarga. Sedahan pun dikenal sebagai tempat mendaratnya penyu untuk bertelur. Menarik karena beberapa jenis penyu langka masih hidup di sini.

Bagi yang gemar olahraga panjat tebing, silakan mengunjungi Pantai Siung. berada di Desa Purwodadi Kecamatan Tepus, Siung memiliki keindahan dengan bukit-bukit curam mengelilingi pantai, kondisi alam yang sangat ideal untuk olahraga panjat tebing. Ada sekitar 250 jalur pemanjatan,Pantai Siung pun menjadi surga bagi climbers. Pantai Siung pernah menjadi tuan rumah Asian Climbing Gathering yang diikuti 80 peserta dari 15 negara.

Tradisi dan Upacara Agama

Seperti juga masyarakat Yogyakarta pada umumnya, penduduk di Kabupaten Gunungkidul juga memiliki kebiasaan dan adat istiadat yang menarik. Beberapa ritual tahunan rutin digelar masyarakat Gunungkidul. Kearifan lokal yang mencerminkan kebersahajaan, menjaga harmonisasi kehidupan manusia, alam dan penguasa kehidupan.

Upacara Sedekah Laut
Upacara tahunan ini diselenggarakan setiap memasuki tahun baru jawa tepatnya setiap malam 1 Suro. Sedekah laut dilaksanakan sekitar jam 12.30, lokasi pelaksanaan ritual terdapat di tiga lokasi yakni Pantai Sadeng, Sundak dan Baron.

Masyarakat membawa sesaji dan gunungan yang dikendurikan bersama di tepi pantai. Kemudian sesaji dan gunungan dilarung dilaut yang diiringi dengan atraksi kesenian. Upacara ini bertujuan untuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan serta mohon keselamatan, perlindungan dan ketentraman.

Upacara Melasti
Upacara ini dilaksanakan sekali dalam setahun sebagai penyucian diri agar Sang Hyang Widhi memberi kekuatan lahir dan batin kepada seluruh umat Hindu dalam melaksanakan tapa brata atau menahan nafsu.

Melasti merupakan rangkaian ritual menjelang perayaan Hari Raya Nyepi. Di Gunungkidul, ritual ini biasanya dilaksanakan di Pantai Ngobaran. Kawasan Pantai ini dipercaya pernah dijadikan lokasi Prabu Brawijaya V bertapa brata untuk mencapai moksa (kesempurnaan hidup).

Tradisi Ngalangi
Tradisi ngalangi yaitu upacara prosesi menangkap ikan bersama, tradisi ini biasa dilakukan masyarakt di Pantai Wediombo. Proses menangkap ikan masal ini cukup unik, alat yang digunakan adalah jala tradisional dengan cara menggunakan gawar jala yang terbuat dari akar pohon wawar jaring dipancangkan dari bukit Kedungdowok dan dihalau bersama-sama ke laut oleh masyarakat setempat.

Menyusuri Jejak Brawijaya V di Pantai Ngobaran

Pantai Ngobaran tak hanya menawarkan keindahan alam, banyak keunikan dan cerita menarik tentang kawasan ini. Nama Ngobaran sendiri diambil dari kata kobong atau kobaran, yang berarti terbakar atau membakar diri.

Konon menurut kepercayaan masyarakat setempat, Prabu Brawijaya V, keturunan terakhir Kerajaan Majapahit (1464-1478 M) ini melarikan diri lantaran menolak bertempur dengan putranya sendiri (Raden Fatah) yang ingin ia masuk ke dalam ajaran Islam.

Brawijaya V kemudian berkelana daerah pedalaman dan pesisir hingga akhirnya sampai di kawasan Ngobaran, disini Brawijaya menemukan jalan buntu. Akhirnya Brawijaya V memutuskan untuk membakar diri.

Keunikan lain kawasan pantai ini adalah terdapat tempat-tempat peribadatan berbagai agama yang berdiri berdampingan, termasuk tempat ibadah aliran kepercayaan, diantaranya Kejawen atau kejawan. Menarik bukan?

Sumber: Majalah Travel Club

Potlot Adventure Selanjutnya...

Aku Ingin Hijau

Aku Ingin Hijau


Orang Indonesia Kian Pendek dan Gemuk

Posted: 22 Apr 2011 06:29 PM PDT

Disadur dari Kompas.com, edisi kamis 21 April 2011

“Badan pendek disebabkan kurangnya asupan pangan hewani. Konsumsi pangan hewani tidak dapat digantikan jenis bahan pangan lain. Jenis pangan ini dapat diperoleh dari daging, aneka jenis ikan, dan telur.”

Jakarta, Kompas - Pola konsumsi makanan yang tak berimbang menyebabkan struktur tubuh anak-anak Indonesia semakin tidak ideal. Jika tidak segera diatasi, karakter fisik manusia Indonesia ke depan adalah pendek dan gemuk.

"Tubuh pendek terkait kondisi ekonomi, sedangkan gemuk berhubungan dengan pola makan seseorang," kata Ketua Umum Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Minarto dalam Seminar Gizi Lebih: Ancaman Tersembunyi Masa Depan Anak Indonesia di Jakarta, Rabu (20/4).

Data Direktori Pengembangan Konsumsi Pangan Badan Ketahanan Pangan 2009 menunjukkan, konsumsi pangan hewani masyarakat Indonesia baru mencapai 60 persen dari jumlah yang dianjurkan. Badan pendek disebabkan kurangnya asupan pangan hewani. Adapun kegemukan terjadi karena kelebihan konsumsi makanan yang mengandung minyak dan lemak serta padi-padian.

Berdasarkan penelitian Atmarita dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan pada 2010, tinggi badan anak laki-laki Indonesia pada umur 5 tahun rata-rata kurang 6,7 sentimeter dari tinggi yang seharusnya, sedangkan pada anak perempuan kurang 7,3 sentimeter. Anak umur 5 tahun seharusnya memiliki tinggi badan 110 sentimeter.

"Kurangnya konsumsi pangan hewani akan membuat kurangnya sejumlah zat gizi mikro yang menjadi kebutuhan dasar tumbuh kembang anak," kata Minarto. Konsumsi pangan hewani tidak dapat digantikan jenis bahan pangan lain. Jenis pangan ini dapat diperoleh dari daging, aneka jenis ikan, dan telur.

Kasus kegemukan meningkat

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2010, prevalensi kegemukan anak balita Indonesia mencapai 14 persen, dengan rincian prevalensi 14,9 persen dari keluarga kaya dan 12,4 persen dari keluarga miskin. Jumlah anak balita kegemukan meningkat karena survei serupa pada 2007 menunjukkan prevalensi anak balita kegemukan baru 12,2 persen. Kasus kegemukan paling banyak terjadi tahun 2010, yaitu di Jakarta dengan 19,6 persen.

Dosen Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan anggota Persatuan Dokter Gizi Medik Indonesia, Saptawati Bardosono, mengungkapkan, penumpukan lemak pada pinggang, yang biasanya dialami orang dewasa, kini semakin banyak terjadi pada anak-anak.

Selain akibat pola makan yang keliru, yaitu banyaknya konsumsi susu dan makanan manis, kegemukan juga disebabkan kurangnya aktivitas fisik karena anak terlalu banyak menonton televisi dan berkegiatan di dalam rumah yang sempit. Salah jika ada anggapan yang mengatakan bahwa anak gemuk adalah anak yang lucu dan sehat.

Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI, Rini Sekartini, menambahkan, kegemukan meningkatkan risiko penyakit terkait jantung dan pembuluh darah, diabetes, kanker, kelainan otot, serta kelainan pernapasan. (MZW)


Filed under: Berita Lingkungan Lokal, Lingkungan Rumah Tagged: kegemukan, konsumsi ayam, konsumsi ikan, konsumsi nasi

Aku Ingin Hijau Selanjutnya...