Monday, February 28, 2011

Alamendah's Blog

Alamendah's Blog


Jenis dan Gambar Kupu-kupu Langka dan Dilindungi

Posted: 28 Feb 2011 02:47 AM PST

Jenis dan Gambar Kupu-kupu Langka dan Dilindungi di Indonesia sejumlah 20 spesies Kupu-kupu. Jumlah jenis kupu yang dilindungi ini sebenarnya sangat sedikit dibandingkan jumlah spesies Kupu-kupu di Indonesia yang mencapai 2.500-an jenis. Daftar 20 jenis dan gambar kupu-kupu yang dilindungi … Continue reading

Alamendah's Blog Selanjutnya...

Aku Ingin Hijau

Aku Ingin Hijau


The Story of Bottled Water

Posted: 27 Feb 2011 09:10 AM PST

Untuk download film, klik link ini.

WARNING: Ukuran file download sangat besar: 245 MB, Quicktime .mov

Download juga dokumen pendukung dalam bentuk .pdf

1. Bottled Water Myth vs Reality

2. Footnoted and annotated script


Filed under: Daur Ulang, Fakta Lingkungan, Manifesto Hijau

Aku Ingin Hijau Selanjutnya...

Sunday, February 27, 2011

Alamendah's Blog

Alamendah's Blog


Tingkat Pencemaran Laut Indonesia

Posted: 27 Feb 2011 06:10 AM PST

Tingkat pencemaran laut di Indonesia masih sangat tinggi. Pencemaran berat terutama terjadi di kawasan laut sekitar dekat muara sungai dan kota-kota besar. Tingkat pencemaran laut ini telah menjadi ancaman serius bagi laut Indonesia dengan segala potensinya. Pencemaran laut menurut PP … Continue reading

Alamendah's Blog Selanjutnya...

Aku Ingin Hijau

Aku Ingin Hijau


Rumah ideal yang effisien?

Posted: 26 Feb 2011 10:29 AM PST

Kategori baru “Solusi Banjir”

Posted: 26 Feb 2011 08:28 AM PST

Banjir… banjir… sudah menjadi cerita lama dan selalu menjadi momok dari kota-kota di Indonesia. Bukan saja Jakarta, tetapi mungkin karena melihat ibukota yang menjadi contoh, akhirnya semakin banyak kota-kota lain di Indonesia yang seharusnya tidak banjir jadi ikut-ikutan banjir.

Hal ini perlu dicermati dan diketahui oleh semakin banyak orang sehingga tingkat kesadaran kita akan lingkungan akan semakin baik.

Sepertinya sih masalah utama dari banjir kita, selain dari permukaan tanah yang semakin rendah, kurangnya daerah terbuka hijau untuk resapan baik publik maupun di rumah masing-masing, adalah kesadaran membuang sampah sembarangan.

Mungkin kalau semua orang bisa mengurangi atau berhenti membuang sampah sembarangan pun akan sangat-sangat membantu mengurangi banjir.

Semoga kategori ini bisa bermanfaat.

Link ke kategori Solusi Banjir


Filed under: Solusi Banjir

Membuat Taman Hujan

Posted: 26 Feb 2011 08:07 AM PST

Disadur dari ideaonline.co.id

Taman dengan neraca air mini. Dapat meresapkan air hujan, sekaligus menyaring polutan logam berat.

Berkurangnya permukaan tanah yang dapat meresapkan air hujan berakibat bencana alam, seperti banjir, erosi, tanah longsor, dan berkurangnya kesuburan tanah. Berbagai upaya untuk meningkatkan penyerapan air tanah belum efektif dan belum menyelesaikan masalah.

Banyak upaya dilakukan untuk meningkatkan penyerapan air ke dalam tanah, seperti penggunaan material conblock dan grass block sebagai pelapis tanah, juga dibuatnya sumur resapan dan biopori. Namun hal itu belum dapat mencegah polutan berbahaya dari udara yang terlarut dalam air hujan dan mencemari badan air.

Taman hujan adalah konsep baru penyerapan hujan ke dalam tanah, yang berupa neraca air mini. Neraca air adalah tempat air hujan berkumpul dan terserap, sehingga tercipta keseimbangan air tanah, seperti terbentuknya danau, rawa, empang, dan situ. Selain dapat berfungsi sebagai drainase, taman ini juga dapat menyaring polutan logam berat, seperti tembaga, cadmium, chrom, timah, dan zinc, yang terlarut dalam air hujan. Penyaringannya oleh lapisan mulsa serbuk gergaji dan serpihan kayu. Taman hujan dapat diletakkan di pinggir perkerasan, seperti carport , driveway , dan pool deck , sehingga run off (aliran air) dapat langsung diserap. Talang dari atap dapat disalurkan melalui pipa atau selokan alami yang tertutup rumput ke taman ini.

Untuk membuat taman hujan, kita dapat memanfaatkan lahan seluas mungkin. Bentuknya bisa bulat, lonjong, organik, kotak, atau memanjang seperti pagar hidup. Luasan taman yang ideal dapat diperoleh dengan kita menghitung volume cekungan.

Cara menghitung luas ideal adalah dengan mengalikan luas atap dengan debit air hujan harian dan koefisien 0,623. Infomasi curah hujan harian didapatkan dari curah hujan bulanan pada bulan terbasah, misalnya Desember atau Januari, dibagi 30hari.

Perlu diingat bahwa air yang menggenang pada cekungan diharapkan segera meresap dalam hitungan jam, sehingga tidak menjadi sarang nyamuk. Pilih minimal lima jenis tanaman. Semakin banyak jenis tanaman, semakin baik karena keragaman yang tinggi membuat ekosistem yang terbentuk semakin stabil. Kestabilan ekosistem ini berdampak positif pada perawatan karena tanaman mampu memelihara dirinya sendiri –sedikit membutuhkan campur tangan perawatan Anda. Tatanan berbagai jenis tanaman menyerupai ekosistem alami akan menarik kedatangan burung dan kupu-kupu. Tanam tanaman yang tinggi di bagian tengah dan cekungan, sementara yang pendek ditanam di bagian pinggir –semakin ke pinggir, semakin pendek.

Di lokasi yang terkena sinar matahari lebih dari enam jam setiap hari, pilihlah jenis tanaman yang berbunga. Sementara di lahan dengan sinar matahari yang terhalang bangunan atau pohon, pilihlah jenis tanaman yang tahan naungan. Tanaman yang dipilih harus tanaman lokal, sehingga mudah beradaptasi dengan iklim di daerah Anda. Selain kebersihan, perawatan cukup dengan penjarangan tanaman sewaktu-waktu dan penyiraman pada musim kemarau.

Go Green!!! oleh: Lestari Suryandari / Arsitek Lanskap


Filed under: Bercocok Tanam, Lingkungan Rumah, Tanaman Bermanfaat Tagged: resapan air hujan, taman hujan

Aku Ingin Hijau Selanjutnya...

Friday, February 25, 2011

Alamendah's Blog

Alamendah's Blog


Pohon Kapur (Dryobalanops aromatica) Penghasil Kapur Barus

Posted: 25 Feb 2011 06:22 AM PST

Pohon Kapur (Dryobalanops aromatica), penghasil kapur barus (kamper) ternyata termasuk salah satu tanaman langka. Pohon Kapur yang mampu menghasilkan kristal kapur barus dengan aroma khas ini menempati status keterancaman tertinggi yakni Critically Endangered (Kritis). Pohon Kapur di Kalimantan disebut juga … Continue reading

Alamendah's Blog Selanjutnya...