Saturday, February 27, 2010

Alamendah's Blog

Alamendah's Blog


Rukam atau Rukem, Pijit Dulu Baru Makan

Posted: 27 Feb 2010 06:05 AM PST

Rukam atau Rukem adalah nama pohon penghasil buah yang konon merupakan tanaman asli Indonesia. Pohon Rukam yang dalam bahasa latin disebut Flacourtia rukam yang mulai langka di Indonesia memiliki tata cara unik bagi yang ingin makan buahnya. Buag Rukam harus dipijit-pijit dulu sebelum dimakan untuk menghilangkan rasa sepat buah langka ini. Pohon dan buah Rukam di [...]

Alamendah's Blog Selanjutnya...

Tempat Informasi dan Trik Blog Sederhana

Tempat Informasi dan Trik Blog Sederhana


Ironi.. Larangan Film Porno Aksi

Posted:

Maraknya Tayangan Pornografi Berkedok film.... Gencar larangan peredaran film yang umbar porno aksi terus dilakukan Majelis Ulama Indonesia. Terakhir Hantu Puncak Datang Bulan. Ironinya, meski dilarang film jenis itu tetap tayang. MUI semakin gencar melarang film-film yang dianggap mengumbar cerita dan gambar porno aksi.   Terakhir melarang Suster Keramas, kini ...

Tempat Informasi dan Trik Blog Sederhana Selanjutnya...

Friday, February 26, 2010

Aku Ingin Hijau

Aku Ingin Hijau


Eco Products International Fair 2010

Posted: 26 Feb 2010 01:41 AM PST

Jakarta akan menjadi tuan rumah Eco Products International Fair 2010, pameran produk berwawasan lingkungan terbesar di Asia. Ini merupakan kebanggan dan kesempatan untuk kita melihat dan belajar dari para peserta pameran.

Tanggal: 4-7 Maret 2010

Lokasi: Jakarta Convention Center

Jam: 10:00 – 21:00

Jangan sampai tidak melihat kesempatan yang cukup langka ini. Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat lihat di www.epif10.org


Filed under: Produk Hijau

Tambahan info jalan dengan LewatMana.com

Posted: 26 Feb 2010 01:21 AM PST

Dengan semakin semrawutnya jalanan di Jakarta, maka sangat dibutuhkan informasi-informasi terbaru mengenai jalan karena selain informasi tersebut membuat pengendara mengetahui jalan mana yang harus ditempuh, pada akhirnya juga akan menghemat waktu, bensin, dan pikiran (kalau macet sambil marah-marah).

Beberapa waktu lalu saya menulis tentang Info Jalanan dari “TMC Polda Metro” yang ternyata memang banyak membantu saya dalam bernavigasi di lalu lintas Jakarta.

Ternyata selain TMC Polda Metro, ada layanan lain yang baru saja saya ketahui yaitu lewatmana.com

Selain web yang berisi informasi dan juga kamera CCTV untuk melihat keadaan jalan beberapa ruas jalan di Jakarta, lewatmana.com juga memiliki twitter.com/lewatmana dan facebook.com/lewatmana.

Mudah-mudahan info ini bisa membantu dan menambah info kita agar tidak selalu terjebak kemacetan di Jakarta.


Filed under: Hemat Di Jalan, Lingkungan Kerja

Aku Ingin Hijau Selanjutnya...

Thursday, February 25, 2010

Alamendah's Blog

Alamendah's Blog


Nabi Muhammad Pencinta dan Penyayang Binatang

Posted: 25 Feb 2010 08:51 AM PST

Nabi Muhammad adalah pencinta binatang, demikian kesimpulan yang dapat saya tarik ketika kemarin saya dan seorang teman berbincang-bincang seputar beberapa hadits dan perbuatan Nabi Muhammad yang berkaitan dengan binatang. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim, Nabi Muhammad menceritakan tentang seorang pelacur yang diampuni semua dosanya dan masuk surga hanya gara-gara memberi air minum [...]

Alamendah's Blog Selanjutnya...

[New post] Puluhan Pemuda Diskusikan Buku Komunisme

Puluhan Pemuda Diskusikan Buku Komunisme

dekadeku | 25 Februari 2010 pada 1:13 pm | Tag: Diskusikan Buku Komunisme, Puluhan Pemuda | Categories: Uncategorized | URL: http://wp.me/pGrDA-8W

SURABAYA-- Puluhan pemuda Surabaya dari kalangan aktivis mahasiswa, aktivis LSM, dan mahasiswa, Kamis (25/2), mendiskusikan komunisme dalam bedah buku "Kemunculan Komunisme Indonesia" karya Dr  Ruth T McVey (peneliti Inggris).

Bedah buku yang berjudul asli "The Rise of Indonesian Communism" itu menampilkan dua pembicara yakni Prof Bennedict Anderson (Indonesianis dari Cornell University, Australia) dan dosen Universitas Airlangga Surabaya, Airlangga Pribadi.

Dalam bedah buku terbitan Komunitas Bambu, Jakarta (Desember 2009) yang diprakarsai Komite Tionghoa Indonesia Peduli Pemilu (KTIPP) Surabaya itu, peserta sempat mencurigai pemunculan buku terbitan tahun 1965 itu akan mendorong kebangkitan komunisme di Indonesia.

Sebagian peserta menduga komunisme yang di masa lalu memanfaatkan isu kemiskinan itu sekarang mendompleng isu HAM dan demokrasi, namun sebagian peserta lain menilai komunisme itu tak lebih sama dengan kapitalisme yang selalu muncul dalam pertarungan wacana globalisasi dengan wacana lokal.

Menurut dosen Ilmu Politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Airlangga Pribadi, komunisme tak perlu dicurigai akan muncul lagi, meski isu komunisme akhir-akhir banyak dibicarakan.

"Komunisme secara ideologi tak mungkin muncul lagi, karena itu untuk menepis kecurigaan sebaiknya munculkan saja wacana tentang komunisme dari dua kubu yakni kubu yang aspiratif terhadap komunisme dan kubu yang kritis," katanya.

Namun, katanya, wacana komunisme yang muncul di Indonesia saat ini masih wacana yang aspiratif terhadap komunisme, termasuk buku komunisme juga masih banyak yang bersifat "tidak kritis" terhadap komunisme.

"Saya kira penerbit buku sudah saatnya menerbitkan buku-buku yang kritis terhadap komunisme, seperti buku karya penulis-penulis Eropa, sehingga masyarakat akan menilai dalam dua wacana yang objektif," katanya.

Dalam bedah buku itu, Airlangga Pribadi menyatakan komunisme sempat "berhasil" di Indonesia dengan memasuki segala lini dari masyarakat Indonesia, termasuk pengaruh komunisme terhadap kaum religius seperti Tjokroaminoto.

"Tapi, pengaruh komunisme itu hanya `nyambung` dengan gerakan antikolonialisme, kemudian komunisme harus berbenturan dengan budaya lokal di Indonesia," katanya.

Senada dengan itu, Indonesianis dari Cornell University, Australia, Prof Bennedict Anderson, berpendapat Ruth T. McVey sangat bagus dalam menelusuri perkembangan PKI dari kelahiran pada tahun 1914 hingga upaya "kudeta" gagal pada 1926-1927.

"Ruth T. McVey sendiri sangat menguasai komunisme di kawasan Asia Tenggara, sehingga bukunya sangat menarik, karena dia menggabungkan komunisme di Indonesia dengan negara lain," kata Indonesianis kelahiran Tiongkok itu.

Namun, Profesor Ben yang berseberangan dengan Pak Harto itu sempat meragukan kemungkinan komunisme akan berkembang di Indonesia, sebab masyarakat Indonesia itu belum berpendidikan, tradisional, dan bahkan cenderung "kejawen."

(www.antaranews.com)

Komentari tulisan ini


[New post] Puluhan Pemuda Diskusikan Buku Komunisme Selanjutnya...

Anang's Blog

Anang's Blog


Maaf dan Terima Kasih

Posted: 24 Feb 2010 06:49 AM PST


Maaf dan Terima Kasih

Seucap kata 'maaf' dan 'terima kasih' mengajarkan kita akan pentingnya arti hidup sosial yang sebenarnya. Kita tidak sendiri, ada individu lain yang memiliki pandangan berbeda dari diri kita meskipun kadang terdapat banyak kesamaan pandangan. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa dalam bersosialisasi seringkali terjadi gesekan antar individu.

Dua kata tersebut terlihat sangat mudah untuk diucapkan, meskipun sebagian orang sangat susah untuk mempraktekkannya. Anda masih ingat Mpok Minah di serial Bajaj Bajuri? Ya, barangkali beliau adalah sosok rekaan dimana kata 'maaf' bisa terlontar seiring hembusan kata-kata dari bibirnya.... Mungkin kita memandangnya sebagai bahan humor dan sedikit menyadari bahwa apa yang terkandung dalam kata 'maaf' sangat besar maknanya.

Dalam kata 'maaf' terkandung arti yang sangat dalam. Kesalahan dan alpa adalah sangat wajar muncul dari diri manusia. Ketika kesalahan telah terjadi atau bahkan sedang akan terjadi, maaf menjadi jalan untuk melapangkan dada mereka yang terkena imbas kesalahan yang kita perbuat. Kata 'maaf' akan menyadarkan bahwa kesalahan bisa saja setiap saat terjadi pada semua manusia, sengaja maupun tidak. Maaf tidak membuat harga diri kita menjadi jatuh....

Maaf juga menuntun kita untuk lebih santun dalam bersikap. Ucapan perintah bila disambungkan dengan kata 'maaf' terlihat lebih sopan.... Maaf, permisi, tolong, nyuwun sewu.... Ah... Kata terakhir itu lekat sekali dengan adat Jawa yang selama ini diajarkan oleh mbah-mbah saya.... Memaafkan dengan tulus akan membuat kita memiliki jiwa yang lebih besar, dada yang semakin lapang, dan keikhlasan untuk menjalani hidup.

Sementara itu, kata 'terima kasih' mengajak kita untuk menghargai kebaikan yang datang kepada kita lewat perantara orang lain. Tak mungkin kita bisa melakukan semuanya sendiri tanpa bantuan orang lain... Pasti selalu ada jalan lewat tangan-tangan orang lain di sekitar kita untuk membuat kita senang dan bahagia.

Rasa terima kasih juga mampu menyadarkan kita bahwa sekecil apapun jasa orang lain itu tetaplah akan sangat berarti bagi kita. Bila dirangkai dengan kalimat perintah, kata 'terima kasih' akan menunjukkan bahwa kita menghargai apa yang telah dilakukan orang lain. Bentuk apresiasi bahwa mereka telah melakukan apa yang telah kita perintah.

Kadang kita merasa bahwa kita yang paling benar sehingga susah sekali kata maaf itu muncul dalam keseharian kita. Serta rasa sombong dan angkuh melambungkan kita untuk melupakan rangkaian kata 'terima kasih'..... Hmmmm....

Terima kasih sudah mau singgah di blog biru ini.... Mohon maaf bila apa yang disajikan blog biru kurang memuaskan dahaga informasi anda....

Anang's Blog Selanjutnya...

[New post] Susno tak Takut Bukunya Dilarang

Susno tak Takut Bukunya Dilarang

dekadeku | 25 Februari 2010 pada 12:43 pm | Tag: Bukunya Dilarang, Susno, Tak Takut | Categories: Politik Buku | URL: http://wp.me/pGrDA-8T

BOGOR--Dalam acara bedah buku 'Bukan Testimoni Susno', Kamis (25/2), Mantan Kabagreskrim Polri RI, Komisaris Jenderal Polisi Susno Duadji, lebih banyak mengeluarkan guyonan-guyonan terutama ketika ditanya apakah ia tidak takut kalau nanti ada tekanan kalau bukunya nanti dilarang.

"Era reformasi dan era demokrasi saat ini, tidak mungkin dilarang. Kalaupun dilarang, buku ini kan berisi kata-kata, jadi kalau kurang berkenan bisa ditandingi juga dengan kata-kata (membuat buku sanggahan). Kalau tidak suka ya tidak usah dibaca," guyonnya.

Mantan Kapolda Jawa Barat ini tampak santai ketika berbicara dalam acara bedah buku. Namun sesekali ia tampak serius menanggapi pernyataan mengenai reformasi polri. "Untuk reformasi harus dilakukan, jangan hanya menangkap maling yang mencuri kaus seharga 75 ribu tetapi juga harus dapat menangkap koruptor yang korupsi miliaran rupiah. Koruptor itu lebih hina daripada orang yang hanya maling kecil-kecilan," kata dia.

Namun menurut penuturannya ia tidak menganggap siapapun sebagai musuhnya. Ketika seorang pengunjung bertanya apakah buku ini juga dapat dibilang sebagai penelanjangan institusi Polri RI, Ia menjawab tidak. " Buku ini juga bukan sebagai penelanjangan Polri RI tapi wujud cinta saya kepada Polri RI," ujar Susno.

(www.republika.co.id)

Komentari tulisan ini


[New post] Susno tak Takut Bukunya Dilarang Selanjutnya...

Wednesday, February 24, 2010

[New post] Menulis dan Menyumbang, Berpotensi Menuju Bahagia

Menulis dan Menyumbang, Berpotensi Menuju Bahagia

dekadeku | 24 Februari 2010 pada 1:49 pm | Tag: Kunci Menuju Bahagia, Menulis dan Menyumbang | Categories: Tips-tips Layak Dibaca | URL: http://wp.me/pGrDA-8Q
foto: corbis

Mengejar kebahagian jauh lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Sebagian para Ahli berargumen, kebahagiaan secara luas dipengaruhi oleh genetik, kesehatan dan faktor lain yang berada di luar kontrol manusia.

Namun, penelitian terbaru mengatakan, kebahagiaan dapat ditentukan oleh seseorang melalui beberapa cara yang dapat diterapkan.

"Pertanyaan yang biasa disebutkan orang, mungkinkah kita menjadi lebih bahagia. Disamping penemuan yang mengatakan hal itu sebagian ditentukan secara genetik dan penelitian yang mengatakan situasi dalam kehidupan merupakan faktor kecil dari menemukan kebahagiaan, kami memiliki argumen bahwa tetap ada kemampuan diri seseorang untuk memperjuangkan kebahagiaan," ujar Psikologi dari University of California, Sonja Lyubomirsky.

Sonja menuturkan hal tersebut pada pertemuan tahunan American Association Advancement of Science. Dia dan rekan peneliti melalukan review terhadap 51 penelitian yang membahas bagaimana cara meningkatkan rasa bahagia melalui pemikiran positif.

Hasilnya, mereka menemukan bahwa cara-cara itu dapat benar-benar berhasil. Berikut lima cara yang diungkapkan oleh Sonja dan tim peneliti mengenai cara meningkatkan rasa bahagia, yaitu:

1. Bersyukur. Sebagian dari para partisipan dalam studi diminta untuk menulis surat kepada orang-orang yang dianggap telah membantu mereka. Penelitian kemudian membuktikan, para partisipan tersebut bisa meningkatkan rasa bahagia mereka selama berminggu-minggu bahkab berbulan-bulan setelah mempraktekkan kebiasaan tersebut. Yang mengejutkan, surat yang dibuat tanpa dikirim, juga bisa dilaporkan menghasilkan efek yang hampir sama.

2. Tetap optimis. Sikap berpikir positif itu dianggap sangat membantu seseorang bahagia. Para partisipan studi diminta untuk memvisualisasikan masa depan ideal, misalnya hidup bersama pasangan yang dicintai atau memperoleh pekerjaan yang sangat sesuai. Kemudian menggambarkan pandagangan tersebut disebuah jurnal. Setelah melakukan hal itu selama beberapa minggu, para partisipan itu dilaporkan bisa meningkatkan rasa bahagia yang mereka rasakan.

3. Hitung berkah yang Anda peroleh. Orang yang menulis tiga hal baik yang mereka alami setiap minggu terbukti mengalami peningkatan rasa bahagia yang signifikan. Tampaknya bersikap positif membantu orang untuk mengingat alasan untuk bahagia.

4. Maksimalkan kelebihan Anda. Sebuah studi lain, bertanya pada partisipan untuk mengidentifikasi kelebihan yang mereka miliki dan menggunakannya dengan cara baru. Contohnya, seseorang mengatakan dia memiliki rasa humor yang baik, bisa saja menggunakannya untuk bercerita pada pertemuan bisnis atau sekedar menghibur teman yang bersedih. Kebiasaan itu, tampaknya juga dapat meningkatkan rasa bahagia.

5. Lakukan hal yang baik. Tak salah jika ada kalimat bijak yang mengatakan, saat Anda membantu orang lain sebenarnya Anda tengah membantu diri sendiri. Orang yang mendonasikan waktu atau uang untuk membantu atau menyediakan tenaganya untuk menolong orang yang membutuhkan, dilaporkan lebih bahagia.

(sumber: www.livescience/republika.co.id)

Komentari tulisan ini


[New post] Menulis dan Menyumbang, Berpotensi Menuju Bahagia Selanjutnya...