TOKYO--Berbeda di Jakarta yang rela mengantre berjam-jam demi satu produk fashion, di Jepang, ribuan orang rela menunggu hingga tengah malam dan hujan-hujanan untuk mendapatkan edisi perdana salah satu sekuel novel "1Q84" karya Haruki Murakami.
Penerbit Shinchosha yang menerbitkan novel itu menyatakan mereka mencetak 500 ribu kopi dan disebarkan serentak di seluruh toko buku di Jepang. Sedang 200 ribu eksemplar lagi akan dicetak pada bulan ini. Gambar di televisi menunjukkan antrean panjang di depan toko-toko buku di Jepang untuk mendapatkan buku itu.
"Saya sudah menunggu untuk hari ini. Saya ingin tahu apakah dua karakter dalam novel itu pada akhirnya akan tetap bersama," kata Kayoko Takeuchi, pekerja kantoran berusia 35 tahun, di pusat buku Yaesu di sebuah distrik bisnis di Tokyo. Dia mengantre sejak istirahat makan siang.
Seorang juru bicara Shinchosha menyatakan permintaan akan buku itu sungguh menakjubkan. "Kami mendengar bahwa salah satu toko buku terjual 100 eksemplar hanya dalam satu jam," kata Takashi Machii.
Seperti banyak buku Murakami yang sebelumnya best-seller, 1Q84 adalah narasi yang kompleks dan nyata. Pergeseran cerita antara dua karakter, seorang pria Jepang muda dan wanita yang saling kenal sebagai teman sekolah tapi berpisah menjadi daya tariknya. Sang pria adalah novelis yang penuh inspirasi dan sang perempuan adalah seorang instruktur olahraga dan pembunuh, saling mencari satu sama lain.
Volume kedua dari "1Q84" - yang dapat dibaca sebagai tahun "1984" dalam bahasa Jepang - berakhir dengan pria dan wanita akhirnya dekat dengan melihat satu sama lain. Novel ini mengeksplorasi isu-isu sosial dan emosional seperti ritus agama, kekerasan, ikatan keluarga, dan cinta.
Kanji Otsuka, seorang pengusaha 51 tahun di sebuah perusahaan farmasi, mengatakan ia telah membaca hampir semua karya Murakami, dan "1Q84" adalah salah satu favoritnya. "Buku-bukunya yang mudah dibaca, tetapi menyentuh isu-isu serius dalam hidup kita. Buku-bukunya juga memicu imajinasi," kata Otsuka tersenyum saat memegang urutan ke-84 di toko buku Yaesu.
Shinchosha menolak mengatakan jika volume ketiga akan menjadi akhir dari cerita "1Q84". Menurut mereka, Murakami yang akan memutuskan kapan cerita itu selesai.
Volume "1Q84" pertama dan kedua digolongkan sebagai buku Jepang terlaris tahun 2009, menurut distributor penerbitan Tohan Co Ltd. Shinchosha menyatakan telah mencetak 2.44 juta kopi gabungan dari dua jilid "1Q84" sejak mereka rilis di Jepang bulan Mei lalu. Dua volume sebelumnya total halamannya 1.000 halaman, dan volume ketiga pada sekitar 600 halaman.